ESANDAR, Jakarta – Aktifitas ekonomi yang berorientasi ekspor di Hong Kong diproyeksikan akan meningkat dari 2% menjadi 3% tahun ini setelah pertumbuhan ekonomi kuartal keempat kota itu melambat ke level terendah dua tahun di tengah prospek global yang berawan, kepala keuangan Hong Kong itu mengatakan Rabu (27/02).
Sekretaris Keuangan Paul Chan mengatakan kepada anggota parlemen dalam pidato anggaran tahunannya bahwa sentimen pasar telah menjadi “semakin berhati-hati” tahun ini di tengah “ketidakpastian dan tekanan ke bawah” dalam ekonomi global. Jika hambatan eksternal memburuk, terutama jika konflik perdagangan AS-Cina meningkat, maka perdagangan global, investasi, dan pasar keuangan akan mengalami guncangan yang lebih besar, kata Chan.
Produk domestik bruto Hong Kong tumbuh 3,0% tahun lalu, turun dari tertinggi 6 tahun 3,8% pada 2017, kata Mr Chan.
PDB Hong Kong tumbuh 1,3% pada kuartal keempat 2018 dari tahun sebelumnya, menandai laju paling lambat sejak kuartal pertama 2016 dan di bawah perkiraan median 1,5% dalam jajak pendapat lima ekonom oleh The Wall Street Journal. Pertumbuhan kuartal keempat juga menurun dari peningkatan 2,8% kuartal ketiga yang direvisi. Atas dasar penyesuaian musiman, PDB mengalami kontraksi 0,3% dalam tiga bulan yang berakhir Desember dari kuartal sebelumnya.
Mr Chan mengatakan dia memperkirakan inflasi akan stabil di 2,5% pada 2019 karena inflasi keseluruhan cenderung tetap moderat. Dia mengatakan surplus anggaran kota itu kemungkinan akan mencapai 58,7 miliar dolar Hong Kong (US $ 7,48 miliar) untuk tahun fiskal yang berakhir Maret. Cadangan fiskal diperkirakan akan mencapai HK $ 1,1616 triliun pada akhir Maret, tambahnya. (Lukman Hqeem)