Inggris Jerman

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pemerintah Inggris membukukan surplus anggaran terbesar untuk satu bulan di bulan Januari, menempatkannya pada jalur untuk memotong pinjaman seperti yang direncanakan tahun fiskal ini meskipun pertumbuhan ekonomi lebih lemah.

Kantor Statistik Nasional Kamis mengatakan pemerintah mendatangkan 14.9 miliar pound ($ 19.4 miliar) lebih banyak pajak dan pendapatan lain selama bulan itu daripada yang dibelanjakannya, surplus terbesar untuk satu bulan sejak pencatatan dimulai pada 1993.

Januari sering menghasilkan surplus bagi pemerintah, karena itu adalah bulan di mana banyak orang melunasi tagihan pajak mereka di bawah sistem yang dikenal sebagai penilaian sendiri. Pendapatan dari pajak yang dinilai sendiri dan pajak capital gain adalah GBP 3.1 miliar lebih tinggi dari pada bulan yang sama tahun 2018.

Surplus Januari yang besar berarti pemerintah masih dapat memenuhi target pinjaman GBP 25.5 miliar untuk tahun ini secara keseluruhan, meskipun ekonomi melambat.

Namun, sementara pertumbuhan ekonomi telah mereda dalam menghadapi ketidakpastian tentang ketentuan di mana Inggris akan meninggalkan Uni Eropa, pasar pekerjaan telah kuat, dengan kenaikan upah telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara itu, Inflasi di Jerman tetap stabil pada bulan Januari, menurut laporan data dari Kantor Statistik Federal yang dirilis pada hari Kamis. Dimana tingkat inflasi tahunan menurt ukuran dengan standar Uni Eropa yang selaras adalah 1.7% pada Januari, tingkat yang sama seperti pada Desember 2018.

Dengan harga energi di Jerman naik 2.3% di Januari dari tahun sebelumnya, sementara harga makanan dan jasa naik masing-masing 0.8% dan 1.4%.

Badan statistik juga menerbitkan serangkaian angka inflasi yang direvisi kembali ke Januari 2015. Sekarang menggunakan 2015 sebagai tahun dasar untuk perhitungannya, setelah sebelumnya menggunakan 2010, yang berarti bahwa harga barang dan jasa pada 2015 sekarang sama dengan 100 poin.

Selain itu, badan statistik menyesuaikan bobot masing-masing barang dan jasa yang mempengaruhi indeks inflasi nasional Jerman. (Lukman Hqeem)