Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Data ekonomi AS terkini menunjukkan bahwa orang Amerika masih cukup optimis meski ekonomi melambat. Ketegangan perang dagang Amerika Serikat dan China yang mereda dengan kesepakatan fase satu, memberikan kepercayaan diri masyarakat AS. Terlebih dengan laporan keuangan sejumlah emiten bursa saham AS untuk mencapai rekor tertinggi.

Namun demikian, indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 125,9 dari 126,3 yang direvisi pada bulan September, Conference Board mengatakan Selasa (29/10/2019). Sejumlah Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan pembacaan 128,0.

Indeks kepercayaan konsumen memuncak pada posisi tertinggi dalam 18 tahun diangka 137,9 tepat satu tahun sebelumnya. Kemudian kepercayaan konsumen ini mengalami naik turun. Indek naik ketika AS dan Cina tampak lebih dekat dengan kesepakatan perdagangan dan turun ketika pembicaraan gagal.

Kini, kedua negara berbicara lagi. Tak heran bila warga Amerika merasa cukup baik tentang ekonomi saat ini, meski mereka juga tidak begitu yakin tentang masa depan. Indeks situasi sekarang disebut naik ke 172,3 dari 170,6. “Tingkat kepercayaan tetap tinggi dan tidak ada indikasi bahwa konsumen akan mengurangi pengeluaran liburan mereka,” kata Lynn Franco, direktur indikator ekonomi swasta Conference Board.

Namun indeks yang melihat ekspektasi enam bulan dari sekarang turun menjadi 94,9 dari 96,8. Konsumen agak kurang optimis tentang pasar tenaga kerja mengingat perlambatan perekrutan baru-baru ini.

Survei kepercayaan konsumen mengukur bagaimana orang Amerika melihat kesejahteraan keuangan  mereka sendiri, prospek pekerjaan dan kondisi bisnis secara keseluruhan. Secara garis besar konsumen percaya diri berarti ekonomi yang sehat, sesederhana itu. Pengeluaran konsumen menyumbang hampir 70% dari aktivitas ekonomi A.S.

Pengeluaran melambat tajam pada kuartal ketiga, dimana orang Amerika masih membelanjakan cukup untuk menjaga ekonomi keluar dari resesi. Suku bunga yang turun juga melakukan bagian mereka dengan membuat rumah, mobil dan barang-barang besar lainnya lebih murah untuk dibeli.

Untuk menjaga ekonomi dari kemunduran, Federal Reserve pada hari Rabu diperkirakan akan memangkas suku bunga lagi. AS dan China juga berupaya mengurangi ketegangan perdagangan untuk mengurangi kecemasan yang menyebabkan pengeluaran bisnis dan investasi berkurang. Sejauh ini potensi impeachment dari Presiden Trump telah membuat sedikit kepercayaan konsumen.

“Mengingat ekonomi sekarang bertumpu pada pundak pengeluaran konsumen, ini adalah berita baik,” kata Robert Frick, ekonom perusahaan di Navy Federal Credit Union. Setiap perubahan kecil dalam pandangan bisnis atau pekerjaan seharusnya tidak mempengaruhi perilaku konsumen sampai pada taraf yang akan mempengaruhi perekonomian”.

Paska pengumuman ini, bursa saham AS bereaksi dimana Indek Dow Jones dan S&P 500 meningkat secara moderat dalam perdagangan Selasa. S&P menetapkan tertinggi sepanjang masa sehari sebelumnya. Imbal hasil obligasi AS tenor 10-tahun tidak berubah pada 1,84%. (Lukman Hqeem)