Produksi Industri

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Produksi industri di Zona Euro untuk bulan November turun lebih dari perkiraan. Jatuhnya angka ini mengkonfirmasi lemahnya serangkaian data ekonomi dari kawasan tersebut. Hal ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar akan pertumbuhan ekonomi kawasan ini selama periode kuartal terakhir.


Eurostat memperkirakan produksi industri Zona Euro, anjlok hingga 1.7% di bulan November pasca mencatat kenaikan 0.1% di bulan Oktober. Angka ini sebelumnya juga telah direvisi turun dan penurunan 0.6% dari bulan September. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan dengan angka yang lebih rendah dari perkiraan resmi.


Meski mencatat hasil yang lebih buruk dari yang diharapkan, data yang yang dirilis ini tidak memberikan kejutan apapun bagi para investor. Pasalnya, mereka telah mengantisipasi pembacaan negatif terhadap ekonomi di kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir ini.


Sebelumnya, Jerman telah merilis produksi industrinya. Dikabarkan bahwa Jerman mencatat penurunan 1.9% di bulan November, meleset dari perkiraan yang mengharapkan terjadinya kenaikan sebesar 0.3%.


Selain di Jerman, penurunan produksi industri juga terjadi di Perancis dan Italia. Banyak ekonom yang telah memperkirakan pertumbuhan akan melambat dalam tiga bulan terakhir di 2018 lalu, pasca dirilisnya pertumbuhan ekonomi Eurozone di angka 0.2% selama kuartal ketiga dari kenaikan 0.4% selama kuartal kedua.


Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan produksi barang modal sebesar 2.3% seperti mesin yang memberikan gambaran berkurangnya selera terhadap sektor investasi. Sementara output barang-barang konsumsi tahan lama, seperti lemari es, mencatat penurunan 1.7%, sedangkan untuk produksi barang-barang konsumen tidak tahan lama seperti pakaian, juga mencatat penurunan 1.0% yang menjadi penurunan untuk ketiga kalinya secara beruntun. Laju produksi energi juga mengalami penurunan 0.6% dalam periode yang sama. (Lukman Hqeem)