ESANDAR, Jakarta – Para investor emas boleh tersenyum lega, FOMC memutuskan tahun ini hanya akan menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali. Meski suku bunga naik, namun keputusan ini dianggap lebih dovish, sontak menjadi pendorong kenaikan harga emas.
Pada perdagangan Emas berjangka hari Rabu, harga emas menetap di level tertingginya dalam seminggu. Tersiram oleh dolar yang melemah paska keputusan The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga jangka pendek.
Bank sentral As ini sesuai dengan perkiraan bulan Desember, memutuskan untuk melakukan kenaikan suku bunga tahun ini hanya tiga kali. Mereka juga memutuskan jalur kenaikan hingga tahun 2019 – 2020. Investor mengamati konferensi pers Ketua Fed, Jerome Powell untuk petunjuk tentang seberapa agresif panel bank sentral akan dengan tarif dari sini.
Besarnya suku bunga yang dinaikkan juga sudah diantisipasi, sebesar seperempat persen poin atau 25 basis poin. Setidaknya kenaikan ini menyisakan 50 basis poin lagi ditahun ini. Akan lebih banyak kenaikan yang akan datang, atas dasar ini.
Dalam perdagangan elektronik, harga emas kontrak April berada di $ 1,325.50 per ounce. Ini telah pulih dari penutupan Selasa di hampir tiga minggu terendah untuk menetap pada Rabu tertinggi sejak 14 Maret-naik $ 9,60, atau 0,7%, pada $ 1,321.50 per ounce.
Indeks Dollar AS turun 0,5% menjadi 89,91 setelah pernyataan the Fed. Itu diperdagangkan sekitar 0,3% lebih rendah menjelang pengumuman. Emas dan dolar biasanya bergerak terbalik, karena pergerakan di unit AS. dapat mempengaruhi daya tarik komoditas ke pemegang mata uang lainnya.
Suku bunga yang lebih tinggi biasanya mendorong dolar ke utara dan dapat mengurangi daya tarik dari logam mulia yang nonyielding, tetapi pemegang emas juga mengawasi untuk memastikan kenaikan suku bunga Fed tetap di depan kurva dalam staving inflasi, dimana emas biasanya bertindak sebagai lindung nilai .
Di antara data ekonomi Rabu, penjualan rumah AS yang ada di AS mengakhiri penurunan beruntun dua bulan, melonjak 3% dari Januari. (Lukman Hqeem)