ESANDAR, Jakarta – Perekonomin Inggris membaik dan terus menambah lapangan kerja pada bulan-bulan terakhir 2018. Padahal kondisi ini dibawah bayang-bayang keluarnya mereka dari Uni Eropa.
Memang sejumlah bisnis masih buram, diperkuat dengan sejumlah sinyal akan adanya perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi. Pun demikian, menurut Kantor Statistik Nasional pada hari Selasa (19/02) bahwa jumlah orang yang bekerja dalam tiga bulan hingga Desember naik 167,000 dari kwartal sebelumnya. Kondisi ini membuat tingkat lapangan kerja tidak berubah pada rekor tertinggi 75.8%.
Jumlah warga Inggris yang masih mencari pekerjaan semakin sedikit. Dilaporkan bahwa jumlah pengangguran turun 14,000 dibandingkan dengan kwartal sebelumnya. Pun demikian, tingkat pengangguran masih tetap diangka 4,0%. Ini masih merupakan yang paling rendah selama empat puluh tahun terakhir.
Disisi lain, pertumbuhan upah tetap stabil sebesar 3.4% dari kuartal ke kuartal. Dengan kenaikan gaji yang lebih cepat dari harga konsumen, maka upah riil kembali naik sebesar 1.2%. Catatan ini merupakan kenaikan terbesar dalam dua tahun terakhir.
Bank of England mengatakan mereka mengharapkan pengetatan pasar tenaga kerja untuk mendorong upah lebih tinggi dan menjaga inflasi di atas target selama beberapa tahun mendatang, dan telah mengisyaratkan niatnya secara bertahap untuk menaikkan suku bunga. (Lukman Hqeem)