Esandar, Jakarta – Indek bursa Dow Jones kembali naik di atas 25.000 dan Indek S&P 500 bahkan berakhir ke posisi tertinggi dalam sembilan minggu terakhir. Investor lega dengan redanya perang dagang antara AS dan Cina.
Indek Dow Jones naik 298,20 poin, atau 1,2%, menjadi 25.013,29, sebagai penutupan tertinggi sejak 12 Maret. Indek S&P 500 naik 20,04 poin ke 2,733,01, naik 0,7%. Sebelas sektor utama bursa S&P 500 ditutup di zona hijau, dengan sektor industri khususnya saham yang terkait dengan sektor masalah perdagangan – memperoleh 1,5%. Indek ini bukukan hasil terbaiknya sejak pertengahan Maret. Indek Nasdaq naik 39,70 poin, atau 0,5%, menjadi 7.394,04.
Kepercayaan diri kembali setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa Pemerintahan Donald Trump akan menunda pelaksanaan tarif pada Cina dan “menunda perang dagang” sambil berusaha mencapai kesepakatan antar kedua negara.
Sayangnya, beberapa jam kemudian, pernyataan yang bertentangan dirilis oleh Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer, yang mengatakan Washington mungkin masih akan mengenakan sejumlah tariff. Namun, Mnuchin bersikeras bahwa pemerintah telah menyetujui untuk tidak memberlakukan tarif bagi produk-produk Cina.
Pada akhir negosiasi di akhir pekan ini, Cina setuju untuk membeli sejumlah besar barang AS demi membantu mempersempit defisit perdagangan antara kedua negara, tetapi tidak menyetujui target AS tertentu yang ditetapkan sebesar $ 200 miliar.
Potensi kenaikan biaya pinjaman dan dolar AS terus diawasi secara ketat oleh investor. Pekan lalu, catatan Treasury 10-tahun menghasilkan TMUBMUSD10Y, -0,09% mencatat kenaikan terbesar sejak 20 April. Hasil itu melayang di sekitar 3,06% pada hari Senin, setelah menyentuh tertinggi tujuh tahun intraday dari 3,126% pada hari Jumat. Hasil yang lebih tinggi dapat membuat saham kurang menarik bagi investor. Sementara itu, dolar AS, seperti yang diukur oleh Indeks Dollar AS ICE DXY, -0,20% diperdagangkan di sekitar puncak enam bulan.
Setiap kabar yang meredakan perang dagang AS – Cina menjadi sentiment pasar yang positif. Selama musim laporan keuangan laba, banyak perusahaan telah menyebutkan ketegangan perdagangan sebagai ketidakpastian utama untuk paruh belakang tahun 2018. Oleh karena itu, semua berita yang bernada sebaliknya akan disambut dengan gembira oleh pemegang saham.
Sementara itu, data ekonomi terkini menyatakan bahwa Indeks aktivitas nasional Chicago Federal Reserve diumumkan pada angka 0,34 di bulan April, naik tipis dari posisi 0,32 di bulan Maret.
Dalam pidatonya di Atlanta Economics Club pada hari Senin, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic mengatakan dia lebih suka pergeseran ke “beberapa bentuk” dari target harga tingkat fleksibel. Di bawah pendekatan ini, Fed akan menargetkan tingkat harga. Jika tingkat harga rendah untuk sementara waktu, Fed perlu membiarkan inflasi berjalan panas untuk kembali ke level yang sesuai. Sementara itu, Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, dijadwalkan untuk berbicara di Michigan’s Bay College. Pernyataannya ditunggu pelaku pasar untuk bisa mengindikasi tren kebijakan bank sentral selanjutnya.
Bursa saham Asia sebagian bergerak naik dan bursa saham Eropa tercatat hampir 4 bulan tinggi, meskipun bursa saham Italia memangkas sebagian kenaikan tersebut karena kekhawatiran politik. (Lukman Hqeem)