ESANDAR – Bursa saham AS terhenti dari kenaikan beruntunnya dalam tiga sesi perdagangan terakhirnya dengan berakhir naik di perdagangan Senin (14/10/2019). Penguatan terjadi seiring kesepakatan perdagangan AS – Cina, meski masih secara parsial.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan fase pertama dari kesepakatan dengan China untuk mengakhiri perang dagang berbulan-bulan yang telah membebani pasar keuangan di seluruh dunia. Kesepakatan ini dinilai sebagai kemajuan oleh para investor, meskipun lebih banyak upaya akan dibutuhkan oleh kedua negara untuk mencapai kesepakatan akhir yang mencakup bidang-bidang seperti pertanian, mata uang, dan perlindungan kekayaan intelektual. Bagi sebagian kalangan, kesepakatan ini masih belum memuaskan.
Sebelumnya indek S&P 500 dan Dow Jones berakhir pada akhir pekan dengan kenaikan mingguan pertama mereka dalam sebulan setelah Washington mengisyaratkan kedua belah pihak telah mengambil langkah besar dalam mengurangi ketegangan sebagai ekses perang dagang saat ini.
Para investor di Wall Street menitik beratkan perhatiannya pada laporan pendapatan perusahaan kuartal ketiga. Menurut sejumlah analis, terjadi penurunan laba perusahaan dari para emiten di bursa S&P 500 untuk kuartal ketiga rata-rata sebesar 3,2% dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara dalam perdagangan di bursa saham Asia, Indek Hangseng menutup perdagangannya dengan mencatat kenaikan sebesar 0.8%. Meredanya kekhawatiran akan Perang Dagang AS – China memberikan kepercayaan diri pasar.
Dikabarkan bahwa China berharap pembicaraan perdagangan akan segera dilakukan lagi untuk mengkonfirmasi rincian pakta perdagangan. Untuk itu, Beijing siap mengirim delegasi untuk menyelesaikan perjanjian diantara kedua negara. Disinyalir bahwa AS dan China akan menandatangani kesepakatan pada KTT APEC di Chili pada bulan November.
Saham-saham di bursa Tokyo melonjak setelah Wall Street melanjutkan relinya. Kenaikan didukung ekspektasi keberhasilan perundingan dagang AS- China. Indek Nikkei 225, naik 246,89 poin, atau 1,15 persen, menjadi berakhir pada 21.798,87. Para investor melakukan pembelian saham-saham eksportir yang diuntungkan dengan pelemahan yen terhadap dolar AS.
Sementara Bursa Saham Korea Selatan mencatat kenaikan lebih dari 1% seiring meningkatnya harapan terhadap meredanya ketegangan perdagangan. Investor asing meningkatkan pembelian hingga senilai 22.3 milliar Won ($18.8 juta). (Lukman Hqeem)