ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia ditutup turun pada perdagangan hari Rabu (13/03). Ketidakpastian global membebani perdagangan saham. Sejumlah pialang memilih untuk mengamankan diri dengan melikuidasi posisi dan ambil keuntungan yang didapat dari reli pada awal minggu ini.
Indek Nikkei Jepang turun 1,4% . Indek Kospi Korea Selatan, tergelincir 0,9% dan Indek Hang Seng Hong Kong, turun 0,5%. Sejumlah saham menjadi perhatian pasar, diantaranya SoftBank dan Toyota yang jatuh di perdagangan Tokyo. AAC dan Geely Automotive yang turun di Hong Kong, sementara Samsung juga turun di Bursa Korea.
Di Wall Street, saham Boeing BA, membebani Dow Jones untuk kedua harinya. Saham produsen pesawat ini jatuh di tengah kekhawatiran keselamatan menyusul kecelakaan mematikan yang kedua dimana melibatkan pesawat paling populer seri 737 Max 8. Saham perusahaan ini memimpin penurunan di sektor industri.
Indeks S&P 500 naik 8,22 poin, atau 0,3% menjadi 2.791,52. Dow turun 96,22 poin, atau 0,4%, ke 25.554,66. Indek Nasdaq, yang sangat dibebani dengan saham teknologi, naik 32,97 poin, atau 0,4 persen, menjadi 7.591,03.
Para Investor mengamati perkembangan di Inggris, meskipun mereka tampaknya mengabaikan perkembangan terbaru. Parlemen Inggris memilih untuk menolak kesepakatan agar Inggris keluar dari Uni Eropa. Langkah ini menjerumuskan proses Brexit ke dalam kekacauan hanya 17 hari sebelum Inggris akan meninggalkan blok tersebut.
Investor juga masih menunggu detail lebih lanjut tentang potensi kesepakatan perdagangan antara AS dan China. Tarif mahal telah merugikan kedua negara dan investor berharap kesepakatan dapat dicapai untuk setidaknya mengambil beberapa tekanan dari ekonomi global, yang telah menunjukkan tanda-tanda pendinginan.
Dolar dalam perdagangan USDJPY, beringsut ke 111,21 yen dari 111,26 yen pada Selasa.
Sementara dalam perdagangan komoditi, harga minyak mentah AS naik 20 sen menjadi $ 57,07 per barel. Pada perdagangan sebelumnya, harga telah naik 8 sen menjadi $ 56,87 per barel. Minyak mentah brent, naik 11 sen menjadi $ 66,78 per barel. (Lukman Hqeem)