ESANDAR – Bursa Saham S&P 500 Futures mencetak kenaikan beruntun dalam empat hari, dimana terjadi lonjakan terbesar dalam tiga minggu. Dorongan kenaikan dipicu harapan dari Brexit yang bisa lebih baik dan stimulus AS bisa terpenuhi. Hal ini menjaga sentimen perdagangan di lantai bursa tetap positif. Sementara itu, sejumlah data ekonomi “ringan” membatasi pergerakan besar menjelang pembicaraan UE-Inggris di Brussel, debat Pilpres AS juga menjadi peristiwa penting yang dinanti pasar.
Pada awal perdagangan sesi Asia di hari Selasa (29/09/2020) indek S&P 500 Futures naik menjadi 3.357.40, atau naik 0,33%. Dengan demikian, barometer risiko tetap positif setelah kinerja optimis hari Senin di tengah berita utama positif risiko dari Amerika dan Uni Eropa (UE). Yang juga mendukung sentimen pasar adalah harapan akan vaksin virus corona (COVID-19).
Dengan kesiapan Demokrat AS untuk mengubah proposal sebelumnya, kebuntuan atas pembicaraan stimulus yang sangat ditunggu tampaknya akan pecah kapan saja. Ketua DPR AS Nancy Pelosi baru-baru ini mengatakan, “Kami telah mampu melakukan penambahan penting dan mengurangi biaya tagihan dengan mempersingkat waktu yang dicakup untuk saat ini.” Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin juga mendorong lebih keras untuk tidak menyerah pada rem lagi pada paket bantuan.
Selain Kongres Amerika, Bank Sentral Eropa (ECB) juga mengisyaratkan stimulus lebih lanjut. Dalam pidato terakhirnya, Presiden ECB Christine Lagarde menunjukkan kesiapan “siap untuk menyesuaikan semua instrumennya, sebagaimana mestinya” untuk memerangi kebangkitan COVID-19 yang mengancam pemulihan ekonomi dari penguncian.
Di sisi lain, The Times mengeluarkan berita yang menunjukkan bahwa pembuat kebijakan Uni Eropa siap untuk meletakkan senjata mereka dan menulis ulang perjanjian hukum menjelang putaran kesembilan pembicaraan Brexit hari ini di Brussel.
Indek Nikkei Jepang menanggung beban data inflasi yang suram. Di tempat lain, imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga sebagian besar tetap sideways di sekitar 0,65%.
Selanjutnya, para pelaku pasar akan terus memantau pidato pembuat kebijakan Fed untuk membahas masalah selama Sesi Amerika Utara. Padahal, debat putaran pertama Pilpres 2020 menarik semua perhatian pasar.