ESANDAR, Jakarta – Korea Selatan akan mendorong untuk menghidupkan kembali kesepakatan pertukaran mata uang dengan Jepang yang ditangguhkan setelah permusuhan diplomatik.
Gubernur Bank of Korea (BOK) Lee Ju-yeol mengatakan pada hari Jumat (04/05) dalam forum pertemuan regional di Manila bahwa dia berharap kedua belah pihak akan memulai negosiasi dalam waktu dekat ini.
Sebelumnya, pada bulan Januari tahun lalu, pemerintah Tokyo memutuskan negosiasi dengan Seoul untuk membuka kembali perjanjian pertukaran mata uang. Keputusan Tokyo ini diambil setelah Seoul membiarkan patung yang melambangkan korban perbudakan seksual masa perang Jepang dipasang di dekat konsulatnya di kota pelabuhan selatan Busan.
Pada bulan Agustus 2016, kedua negara telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan setelah kesepakatan pertukaran mata uang bilateral 10 miliar dolar AS yang telah dipertahankan sejak 2001 berakhir pada Februari 2015.
“Ketika pengaturan pertukaran mata uang bilateral diperpanjang dengan China, kontroversi THAAD sedang berlangsung, tetapi kami mengesampingkan setiap diskusi politik,” katanya dalam pertemuannya dengan para wartawan di sela-sela pertemuan ke-21 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara Plus Tiga (ASEAN Plus Three) menteri keuangan dan gubernur bank sentral di Manila.
“Sikap konsisten kami adalah bahwa kesepakatan pertukaran mata uang harus didekati dalam hal kerja sama ekonomi. Kami akan melakukan upaya untuk itu.”
Pertukaran mata uang atau Swap ini uang adalah alat untuk bertahan melawan gejolak keuangan dengan membiarkan negara dilanda krisis likuiditas untuk meminjam uang dari orang lain dengan mata uangnya sendiri.
Selain itu, kepala BOK mengisyaratkan kenaikan suku bunga utama negara itu ketika kondisinya tepat.
“Jika ekonomi kita mempertahankan tingkat pertumbuhan 3 persen dengan tingkat inflasi 2 persen dan tingkat dasar saat ini tetap tidak berubah, ketidakseimbangan keuangan akan tumbuh,” kata Lee. “Tingkatnya harus dinaikkan saat itu bisa.”
Pengamat pasar telah mengantisipasi bahwa BOK akan menaikkan suku bunga pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diperkirakan, mengingat kenaikan suku bunga yang dijadwalkan oleh Fed AS.
Saat ini, tingkat dasar Korea Selatan lebih rendah daripada di Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun menyusul kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Maret. (Lukman Hqeem)