Harga emas tertekan dengan penguatan Dolar AS dan Imbal Obligasi AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas jungkat-jungkit dalam satu jam terakhir, dari puncak mingguan baru $ 1,719.38 ke rendah intraday $ 1,709.36, selama Kamis pagi. Sementara komentar optimis dari PM Australia dan Selandia Baru mungkin telah meningkatkan risiko hari sebelumnya, kekhawatiran yang berasal dari Cina dan AS tampaknya memeriksa para optimis.

Selain sinyal Aussie PM Morrison untuk memudahkan penguncian, angka-angka pendahuluan data perdagangan Australia untuk bulan Maret mungkin juga telah memberikan kontribusi positif terhadap risiko. Lebih lanjut, PM Selandia Baru Jacinda Ardern juga mengatakan bahwa pemerintahnya sedang mencari semua opsi untuk merangsang ekonomi.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengancam Iran sementara juga mendorong untuk memulai kembali ekonomi. Selain itu, kekhawatiran perlambatan pertumbuhan China dan keberadaan ‘dua virus’ di AS membebani sentimen perdagangan.

Di tengah semua katalis ini, imbal hasil Treasury 10-tahun AS tetap berada di belakang sekitar 0,61% tetapi S&P 500 Futures memangkas penurunan di awal hari. Selanjutnya, saham di Asia-Pasifik juga menandai kenaikan ringan pada waktu pers.

Patut disebutkan bahwa jungkat-jungkit minyak antara untung dan rugi, saat ini turun 0,60% sekitar $ 14,20, sambil melihat kontrak WTI Juni.

Ke depan, kalender ekonomi AS hari ini kemungkinan menjadi kunci yaitu Klaim Pengangguran mingguan serta pembacaan awal PMI Markit bulanan.

Emas akan berusaha menembus kembali ke level resisten terdekat di $ 1.720, pembeli cenderung untuk mentargetan ke puncak bulanan baru di atas $ 1.748. Penurunan lebih lanjut tertahan di level support $, 1703 – $ 1.700.