ESANDAR, Jakarta – Harga emas berakhir dengan kerugian dalam perdagangan di hari Senin (18/03), menyerahkan kenaikan moderat sebelumnya. Para pialang menunggu hasil pertemuan Federal Reserve di akhir pekan ini. Selain itu mereka juga mengawasi perkembangan geopolitik, termasuk upaya AS untuk mencapai kesepakatan tentang meninggalkan Uni Eropa, dan arah dolar AS.
Komoditas Emas untuk kontrak pengiriman bulan April, di bursa Comex turun $ 1,40, atau 0,1%, berakhir di harga $ 1,301.50 per troy ons setelah diperdagangkan pada harga tinggi di $ 1,306.70. Secara mingguan, harga emas menguat sebesar 0,3%.
Kenaikan harga emas banyak didukung dengan ketidak pastian global baru-baru ini. Dimana sejumlah data ekonomi yang ada nampaknya menunjukkan tanda-tanda deflasi. Indeks Dolar AS sendiri naik sekitar 0,5%.
Komisi Suku Bunga The Fed akan menyimpulkan pertemuan dua hari mereka pada hari Rabu, dimana para investor menitik beratkan pada pernyataan kebijakan yang akan disampaikan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell. Selain itu juga pernyataan-pernyataan atas perkiraan suku bunga pembuat kebijakan yang dikenal sebagai “dot plot.” Fed mempertahankan nada dovish pada pertemuan mereka dibulan Januari, ketika secara efektif menempatkan jeda dalam rencana kenaikan suku bunga untuk lebih bersabar.
Pelaku pasar juga terus mengawasi perkembangan perdagangan AS-China, dimana ada berita pada akhir pekan yang mengatakan bahwa rencana pertemuan antara Presiden Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping tidak mungkin terjadi sampai Juni. Sebelumnya diharapkan pertemuan bisa dilakukan setidaknya bulan ini.
Investor juga mengawasi Brexit, dimana proposal yang diajukan oleh Perdana Menteri Theresa May sebelumnya telah ditolak oleh Parlemen. Anggota parlemen Inggris minggu lalu menolak prospek keluar tanpa kesepakatan dan menyerukan perpanjangan tanggal Brexit negara dari 29 Maret – sebuah langkah yang akan membutuhkan persetujuan bulat dari 27 anggota Uni Eropa lainnya. (Lukman Hqeem)