ESANDAR, Jakarta – Bank Dunia baru-baru ini memperingatkan bahwa kegagalan Inggris dan Uni Eropa bersepakat mengenai penyelesaian BREXIT, akan mempertaruhkan pemulihan ekonomi Eropa.
Dilansir dari kantor berita Cina, Xinhua pada Selasa (09/01/2018) bahwa Bank Dunia memberikan peringatan apabila terjadi kegagalan kesepakatan Inggris dengan Uni Eropa (UE). Kegagalan ini dapat menimbulkan risiko serius terhadap pemulihan ekonomi Eropa pada tahun 2018.
Kepala Ekonomi Bank Dunia, Franziska Lieselotte Ohnsorge mengatakan bahwa ketidakpastian ekonomi Eropa akan meningkat dan dapat meningkat lagi, sehingga membebani kepercayaan dan pertumbuhan di kawasan tersebut. Menurut Ohnsorge, negosiasi Brexit bila gagal dapat membahayakan keputusan investasi di seluruh Eropa dan Brexit sudah pasti memiliki efek pada ekonomi Inggris. Brexit itu sulit, kami memperkirakan pertumbuhan di UK melambat dari 1,6 persen menjadi 1,4 persen, katanya.
Hingga kini, paska hasil referendum Inggris yang memilih keluar dari Uni Eropa, memasuki tahap kedua dimana baik Inggris dan Uni Eropa berunding mengenai beberapa isu. Salah satunya adalah masalah perdagangan. Sayangnya, hingga kini Nampak belum ada kemajuan dalam perundingan itu. Bahkan Inggris telah siap untuk tidak mencapai kesepakatan dalam kesepakatan ini.
Menurut Ohnsorge, Brexit tanpa kesepakatan atau dengan kesepakatan namun memiliki persyaratan tarif yang ketat, belum bisa menjadi model tapi akan mengganggu perdagangan dan pertumbuhan. Ini merupakan konsekuensi dari perpisahan ini, baik untuk ekonomi Inggris namun juga ekonomi Eropa. Ohnsorge mencatat bahwa pertumbuhan di Eropa dan wilayah Eropa/Asia Tengah yang lebih luas telah mencapai 3,8 persen pada tahun 2017.
Sebaliknya meski perundingan Brexit akan berjalan lancer dan kondisi perdagangan tidak akan banyak berubah, perkiraan pertumbuhan Inggris telah direvisi turun dua basis poin. Sementara pertumbuhan ekonomi Eropa diperkirakan akan melambat menjadi 2,9 persen tahun ini. (Lukman Hqeem)