Cina - Harga Daging Babi Naik Mendorong Inflasi

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Inflasi konsumen Cina meningkat ke level tertinggi dalam empat bulan ini. Pasalnya, para konsumen membayar lebih untuk makanan dan bahan bakar, demikian data resmi yang diumumkan oleh pemerintah Cina pada hari Kamis (09/08).

Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat 2,1% pada bulan Juli dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan kenaikan 1,9% pada Juni, ungkap Biro Statistik Nasional Cina di Beijing hari ini.

Dilaporkan bahwa harga makanan naik 0,5% dari tahun sebelumnya setelah naik 0,3% pada bulan Juni. Harga daging babi, yang telah menjadi hambatan utama, turun kurang tajam di bulan Juli. Sementara Harga non-makanan naik 2,4% per tahun, dibandingkan dengan 2,2% peningkatan tahun pada bulan Juni. Harga bensin dan solar melonjak lebih dari 20% per tahun, menambahkan sekitar 0,42 poin persentase ke indeks utama, kata biro itu.

Pembacaan inflasi kunci sedikit melampaui perkiraan keuntungan 2,0% oleh para ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal. Pemerintah bertujuan untuk menjaga inflasi di bawah sekitar 3% tahun ini. Pada basis bulan demi bulan, CPI naik 0,3% di bulan Juli dari bulan sebelumnya. Pada bulan Juni, indeks turun 0,1% dari bulan sebelumnya.

Sementara indeks harga produsen naik 4,6% pada bulan Juli, dibandingkan dengan peningkatan 4,7% pada bulan Juni. Pembacaan untuk harga pabrik-gerbang lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 4,4% oleh para ekonom yang disurvei dalam survei. PPI naik 0,1% pada bulan Juli dari bulan sebelumnya. Pada bulan Juni, naik tipis 0,3% dari bulan sebelumnya. (Lukman Hqeem)