Suku bunga AS bisa naik tiga kali melihat proyeksi pertumbuhan AS,

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bank UBS, Swiss memperkirakan kenaikan suku bunga The Federal Reserve tahun ini akan sebanyak 3 kali. Mereka juga merubah kembali proyeksinya mengenai jumlah kenaikan suku bunga untuk tahun depan.

UBS merasa yakin bahwa akan lebih sedikit kekhawatiran mengenai kelembutan inflasi di dalam bank sentral AS tersebut dan harga minyak yang lebih tinggi akan menyebabkan bank sentral menaikkan suku bunga 3 kali di 2018. Tim ekonom UBS mengatakan bahwa UBS mengubah proyeksi kenaikan suku bunga 3 kali tahun ini dan 2 kali akan naik di tahun selanjutnya. The Fed menurut UBS akan menaikkannya di bulan Maret, Juni dan Desember serta untuk tahun berikutnya akan naik di Juni dan Desember.

Sebelumnya tim ini memperkirakan bahwa Maret ini, the Fed tidak akan menaikkan suku bunga karena masalah inflasi, namun semalam terjadi koreksi melihat perkembangan inflasi yang terus membaik sejak akhir Desember lalu. Desember lalu terjadi debat internal di the Fed mengenai inflasi yang rendah tersebut.

Di saat yang sama harga minyak terus menanjak cukup kuat sejak awal Desember lalu hingga saat ini yang sudah berkisar di area $65 per barel sehingga inflasi utama AS bisa mendapatkan dorongan sederhana dan Komite Suku Bunga the Fed pasti akan melihat peluang pendukung kenaikan inflasi, ungkap UBS. Sebelumnya di awal tahun ini, Reuters melaporkan bahwa para pedagang memperkirakan kenaikan 2 kali bagi suku bunga the Fed di tahun ini.

Karen Ward, dari JPMorgan Asset Management menyatakan bahwa kenaikan suku bunga the Fed sebagian besar banyak dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral lain seperti bank sentral Uni Eropa, ECB dan bank sentral Jepang, BoJ. Menurut Ward jika ECB dan BoJ lebih bullish di tahun ini, pasar akan melihat bahwa kenaikan suku bunga the Fed akan banyak tertunda di mana ambisi the Fed tentu akan terbatas. Tapi Ward juga memberikan catatan bahwa pasar juga berpikir pula bahwa ECB dan BoJ ini masih terus diganggu oleh inflasi rendah yang pada gilirannya akan memberi ruang lingkup the Fed untuk memperketat kebijakan moneternya setidaknya 75 basis poin lebih besar di tahun ini.

Gubernur Bank Sentral AS wilayah Chicago, Charles Evans yang mengatakan bahwa sebaiknya the Fed menunggu sampai pertengahan 2018 untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lain. Evans yang menolak keputusan suku bunga terakhir percaya bahwa pemotongan pajak dan pasar tenaga yang kuat masih belum cukup untuk mendorong inflasi ke target bank sentral setidaknya sampai akhir 2019.

Hasil dari risalah pertemuan Desember menunjukkan perpecahan pendapat di antara anggota bank sentral mengenai rencana mereka untuk 2018 nanti. 6 dari 16 pejabat the Fed menyatakan bahwa kenaikan suku bunga bisa naik 3 kali, sedangkan 6 pejabat lainnya hanya 2 kali kenaikan. (Lukman Hqeem)