Suku bunga AS bisa naik tiga kali melihat proyeksi pertumbuhan AS,

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Ada kemungkinan besar inflasi AS bisa segera turun kembali di bawah target The Fed sebesar 2%. Demikian menurut penelitian baru yang diterbitkan oleh Federal Reserve Bank Wilayah San Francisco pada hari Senin (26/11).


inti inflasi, yang memangkas gejolak harga energi dan makanan secara relatif, akhirnya mencapai target 2% Fed pada bulan Juli setelah terus-menerus di bawah angka itu, selama bertahun-tahun paska Resesi Hebat.


Tetapi pemeriksaan yang seksama tentang penyebab lonjakan itu menunjukkan bukan karena ekonomi yang menguat tetapi lebih kepada idiosynkratik, atau “acyclical” yang tidak termasuk layanan kesehatan, menurut sebuah makalah dari penasihat penelitian Fed San Francisco Adam Shapiro.


Layanan perumahan, rekreasi dan makanan, biaya yang “prosiklik” atau lebih sensitif terhadap kondisi ekonomi secara keseluruhan, belum bergerak sama sekali, katanya.


Tidak ada “senapan merokok” untuk kenaikan inflasi, kata Shapiro. Keuntungannya berbasis luas. Secara historis, inflasi siklis tidak termasuk perawatan kesehatan sangat tidak persisten, yang berarti bahwa setiap langkah dari tingkat patokannya cenderung menghilang dengan cepat.


“Ini menyiratkan bahwa tekanan ke atas baru-baru ini berasal dari faktor-faktor akiklis dapat berkurang di masa depan,” Shapiro menyimpulkan.


Pejabat Fed telah menekankan dalam beberapa pekan terakhir bahwa kenaikan suku bunga mendatang tidak akan terjadi secara otomatis dan kebijakan malah akan disesuaikan tergantung pada data.(Lukman Hqeem)