ESANDAR, Jakarta – Amerika Serikat (AS) dan Cina diam-diam melakukan negosiasi guna menghindari perang dagang. Setelah perang kata-kata selama seminggu penuh, kedua belah pihak mengadakan pembicaraan tertutup.
Pembicaraan itu, yang meliputi sejumlah bidang termasuk jasa keuangan dan manufaktur, dipimpin oleh pengusaha Liu He, seorang taipan dari Beijing, dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan perwakilan perdagangan AS Robert Lighthizer di Washington.
Dalam sebuah surat Mnuchin dan Lighthizer dikirim ke Liu akhir pekan lalu, pemerintah Trump menetapkan permintaan khusus yang mencakup sejumlah pengurangan tarif Cina pada mobil AS, pembelian lebih Cina semikonduktor AS dan akses lebih besar ke sektor keuangan China oleh perusahaan-perusahaan Amerika, demikian kabar yang beredar. Mnuchin sedang menimbang perjalanan ke Beijing untuk mengejar negosiasi, kata salah satu dari orang-orang ini.
Diskusi di belakang layar mungkin akan menjadi bantuan bagi mereka yang terguncang oleh pengumuman minggu lalu tentang rencana AS untuk memukul Cina dengan tarif, pembatasan investasi dan langkah-langkah lain yang ditujukan untuk mengatasi defisit perdagangan barang senilai US $ 375 miliar dengan perusahaan terdepan kedua di dunia. kekuatan ekonomi. Pengumuman beserta ancaman langsung pembalasan dari Tiongkok, membuat harga saham AS ke penurunan tajam minggu lalu.
Tidak tanggung-tanggung, Indek Dow Jones bahkan turun lebih dari 700 poin. Jatuhnya pasar terjadi karena tekanan kekhawatiran terjadinya perang dagang. Sementara kasus Facebook, masih memberikan tekanan pada sektor saham teknologi. Saham Caterpillar, 3M dan Boeing sebagai memimpin penurunan terbesar. Indek S&P 500 turun 2 %, dimana saham sektor teknologi dan keuangan turun lebih dari 2 %. Indek Nasdaq anjlok 2 %.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada hari Minggu bahwa dia “dengan penuh harapan hati-hati” bahwa dua ekonomi terbesar dunia akan mencapai kesepakatan untuk menghindari tarif. Stok AS juga berakhir naik tajam pada hari Senin, menambah sentimen positif. Juga selama akhir pekan, gubernur baru Bank Rakyat China, Yi Gang, berjanji untuk terus secara bertahap membuka ekonomi Timur Jauh kepada investor asing. (Lukman Hqeem)