ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS mengakhiri perdagangan yang bergejolak dengan turun tipis. Paska hasil FOMC dipaparkan.
Pada perdagangan hari Rabu Wall Stteet turun setelah Federal Reserve menyampaikan kenaikan suku bunga keenam sejak akhir 2015 dan mengisyaratkan masih mengharapkan untuk memberikan dua lagi sebelum akhir tahun.
Bank sentral juga menaikkan perkiraan untuk jumlah kenaikan suku bunga yang diharapkan akan disampaikan pada 2019. Saham berayun di antara keuntungan dan kerugian menyusul pengumuman kebijakan dan selama konferensi pers Powell sebelum mengakhiri sesi di wilayah negatif.
Indek S&P 500 turun 5,01 poin, atau 0,2%, ke 2.711, dimana delapan dari 11 sektor utama membukukan penurunan. Saham energi memimpin kenaikan, naik 2,6%, karena harga minyak berjangka naik tertinggi tujuh minggu. Saham konsumen anjlok terburuk, turun 1,3%.
Indek Dow Jones sempat naik lebih dari 250 poin, kemudian berakhir turun dan mencatatkan akhir perdagangan minus 44,96 poin, atau 0,2%, di 24.682,31. Indek Nasdaq turun 19,02 poin, atau 0,3%, menjadi 7.345,29.
Hal yang mendorong penurunan pasar adalah keputusan The Federal Reserve yang memutuskan kenaikan suku bunga sebesar seperempat poin persentase, seperti yang diperkirakan secara luas. Namun, Powell mengecilkan pandangan para pembuat kebijakan tentang tingkat masa depan seperti yang terlihat pada apa yang disebut dot plot, yang merupakan prakiraan anonim dari masing-masing anggota FOMC dimasa mendatang. “Satu-satunya yang mendapat suara pada pertemuan itu adalah kenaikan suku bunga ini. Tidak ada yang memilih di dot plot, ”katanya.
Imbal hasil pada obligasi AS 10-tahun pada awalnya memperpanjang kenaikannya, melampaui 2,93%, sebelum memangkas kenaikan untuk diperdagangkan mendekati 2,883% —tidak jauh dari level menjelang pengumuman kebijakan. Hasil panen dan harga Treasury bergerak dalam arah yang berlawanan.
Indeks Dollar AS, melemah setelah keputusan Fed, diperdagangkan 0,8% lebih rendah pada 89,710. Setelah sinyal kenaikan suku bunga tahun ini tinggal dua lagi. Volume perdagangan sangat rendah dengan harga yang bergerak secara berombak.
Sementara itu, indikator ekonomi yang diterbitkan menunjukkan adanya defisit neraca transaksi berjalan untuk kuartal keempat naik 26% pada kuartal keempat, melebar menjadi $ 128,2 miliar dari revisi $ 101,5 miliar pada kuartal ketiga. Selain itu ada data penjualan rumah yang sudah ada berjalan pada kecepatan tahunan yang disesuaikan secara musiman 5,54 juta pada bulan Februari. (Lukman Hqeem)