Investor bukukan keuntungan sementara, Aussie diperdagangkan naik oleh kenaikan harga komoditi

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga minyak kembali jatuh ke level terendahnya dalam setahun di sesi perdagangan akhir pekan, Jumat (23/11). Tercatat masih berada di jalur penurunan kinerja bulanan dalam skala terbesarnya sejak akhir 2014 silam. Penurunan harga minyak bisa berimbas kepada perdagangan mata uang Dolar Australia.


Penurunan harga minyak terjadi saat negara-negara produsen minyak mulai mempertimbangkan untuk memangkas produksi mereka guna membendung peningkatan pasokan global. Harga saat ini memang banyak dipukul oleh melimpahnya pasokan minyak global sementara permintaan masih buram.


Pertumbuhan persediaan minyak mentah global yang sangat pesat, terutama pasokan minyak AS, telah memberikan ganjalan bagi pergerakan harga minyak mentah dunia, akibat laju permintaan yang tidak mampu mengimbangi surplus produksi minyak dunia. Volatilitas harga minyak telah mengalami lonjakan tertingginya sejak akhir 2016 lalu, menyusul para investor yang terburu-buru untuk melakukan hedging untuk melindungi dari penurunan harga lebih lanjut.


Laju permintaan minyak mentah secara global dapat dibandingkan dengan kondisi empat tahun lalu. Dimana terjadi penurunan permintaan pula, hingga membukakan pertanyaan seberapa banyak lagi harga akan turun hingga akhir tahun ini.

International Energy Agency memperkirakan bahwa produksi dari negara produsen non-OPEC akan mengalami kenaikan hingga 2.3 juta barrel per hari di tahun ini, yang mana perkiraan ini lebih tinggi dari perkiraan pada enam bulan lalu sebesar 1.8 juta barrep per hari. Sementara itu untuk perkiraan permintaan minyak mentah di tahun depan, kemungkinan akan tumbuh sebanyak 1.3 juta barrel per hari, lebih rendah dibandingkan perkiraan permintaan minyak sebesar 1.5 juta barrel per hari pada enam bulan lalu.


Dilain sisi, eksportir minyak mentah utama dunia, Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya dapat mengurangi pasokan minyak seiring dorongan terhadap para negara anggota OPEC untuk menyetujui adanya kebijakan pemangkasan output hingga sebesar 1.4 juta barrel per hari, yang disesuaikan dengan rendahnya permintaan terhadap komoditas tersebut.


Harga komoditas berada dalam mode korektif setelah sempat naik. Harga emas lebih tinggi dari Dolar AS mengkaji kembali beberapa kenaikan sementara dan meningkatkan risk appetite membantu pelampung harga minyak mentah yang sensitif. Mereka naik di sepanjang indeks S & P 500, dimana tampaknya mengabaikan data inventarisasi EIA tentang kenaikan tak terduga sebantak 4,85 juta barel minggu lalu.


Ke depan, penutupan pasar keuangan AS untuk liburan Thanksgiving akan menguras likuiditas dan meredam aksi harga. Kondisi perdagangan yang tipis mungkin lebih mudah berubah dalam acara tersebut daripada berita yang berpotensi kuat mengenai berita baru secara tidak terduga.


Harga minyak mentah berkurang ke kisaran perdagangan $55. Tekanan jual akan mengarahkan ke area $52 sebelum membuka jalan menuju harga terendah bulan Oktober 2017 di $49. Sebaliknya, bertahan diatas $55, bisa mengarahkan kembali ke harga $58 per troy ons.


Sementara AUDUSD, yang terpengaruh harga komoditi global cenderung naik. Kenaikan lebih lanjut terkonfirmasi bila bertahan dan mampu menembus posisi 0,7270. Untuk kemudian mentest level ).7380 segai konfirmasik kenaikan harga hingga mencapai 0.7675.

Kegagalan bertahan, sebagai pembalikan harga atas penguatan Dolar AS akan membawa AUDUSD ke 0.7150 dengan target terkoreksi setidaknya ke 0,7200. (Lukman Hqeem)