ESANDAR, Jakarta – Harga emas turun menandai penurunan dalam tiga sesi perdagangan terkini, dihari Selasa (27/11). Menguatnya dolar AS menjadi kunci di belakang pelemahan ini, termasuk koreksi pada mata uang euro dan poundsterling Inggris. Investor memilih menungu sinyal dari kabar Brexit terkini.
Sementara dalam perdagangan di lantai bursa, Indek saham juga berakhir dalam posisi beragam. Wall Street menawarkan sedikit dukungan kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memicu kegelisahan baru tentang prospek resolusi jangka pendek dari ketegangan dalam Perang Dagang antara AS dan China.
Harga Emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember turun $ 5,90, atau 0,5%, pada $ 1,216,50. Sementara untuk kontrak pengiriman Februari yang memiliki volume bunga terbuka yang lebih tinggi, merosot $ 5,20, atau 0,4%, untuk mencapai $ 1,223,50 per troy ons. Indek Dolar AS naik 0,3% ke 97.326.
Kabar terkini mengenai Brexit, mengisyaratkan dukungan dan persetujuan Uni Eropa terhadap usulan yang disampaikan oleh pemerintah Inggris. Namun demikian, kesepakatan ini masih harus mendapat persetujuan Parlemen, Inggris akan dapat fokus pada negosiasi untuk perdagangan baru dan hubungan keamanan dengan UE setelah keluarnya secara resmi pada bulan Maret. Perdana Menteri Inggris Theresa May, bagaimanapun, terlihat menghadapi perjuangan yang berat dalam memenangkan persetujuan parlemen.
Sementara itu dari AS dilaporkan bahwa Wakil Gubernur Bank Sentral AS, Richard Clarida mengatakan dalam pidatonya bahwa suku bunga bank sentral AS harus mengejar pertumbuhan ekonomi dan bahwa kenaikan suku bunga secara bertahap adalah cara terbaik ke depan.
Kenaikan tingkat suku bunga pada bulan depan, berpeluang besar terjadi. Hal ini akan menjadi sentiment negatif bagi harga emas. Meski demikian, masih ada harapan akan adanya perubahan sehingga memperlambat laju kenaikan suku bunga ini. Pasar berharap bisa menangkap sinyal lebih jauh saat Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell berbicara pada hari Rabu.
Klarifikasi sebelumnya telah dilakukan di bidang pertumbuhan dan ekspansi, dan diharapkan bahwa pertumbuhan di masa depan akan meningkat di dunia secara keseluruhan.
Baik Clarida dan Powell memberikan dua sinyal yang signifikan. Tingkat ekspektasi telah turun sejak pernyataan Fed setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka bulan November. Penurunan itu dipercepat setelah Powell dan Clarida diwawancarai di TV. Selanjutnya, perhatian pelaku pasar beralih ke pertemuan akhir pekan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping. (Lukman Hqeem)