Harga Emas naik setelah indikator ekonomi AS melempem

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga Emas mengawali perdagangan minggu ini dengan berakhir turun. Penguatan Dolar AS kembali, menjadi sentiment negatif bagi harganya. Harga kini disekitar posisi termurah sepanjang tahun ini.

Pada perdagangan di pasar berjangka, harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember ditutup $ 5,50, atau 0,4%, lebih rendah ke harga $ 1,217.70 per troy ons. Harga Logam Mulia untuk kontrak paling aktif bulan Desember ini mencatat kerugian mingguan sekitar 0,8% pada penutupan perdagangan minggu lalu. Itu adalah penurunan mingguan keempat berturut-turut

Penurunan harga logam mulia terjadi setelah Indek Dolar AS naik sekitar 0,2%. Dolar yang lebih kuat dapat membuat emas, dan komoditas yang dipatok dolar lainnya, lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Perdagangan komoditas melemah ditengah naiknya kekhawatiran pada ketegangan perang dagang global, yang membantu melambungkan dolar dan menekan emas. Pada hari Jumat, Cina mengancam akan mengenakan tarif, mulai dari 5% hingga 25%, pada $ 60 miliar barang AS. Ini menambah hukuman selain tarif $ 50 miliar dalam barang-barang AS yang Beijing sudah laksanakan.

Kedepan, emas masih akan mempertahankan tren penurunannya. Harga logam mulia diperkirakan masih akan tetap di bawah pelukan beruang yang belum berjalan. Namun, dia mengatakan peningkatan tingkat utang di AS bisa mengembalikan logam beberapa waktu, meski tidak bisa menentukan waktunya. Hanya perlu sabar menunggu titik masuk. (Lukman Hqeem)