ESANDAR, Jakarta – Harga Emas berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan di hari Kamis (18/04) untuk membukukan kerugian mingguan keempat berturut-turut. Dimana lonjakan angka ritel AS memberikan dukungan penguatan dolar AS sehingga menumpulkan daya tarik logam mulia.
Pada hari Kamis, emas untuk pengiriman Juni pada bursa Comex turun 80 sen, atau kurang dari 0,1%, untuk menetap di $ 1.276 per ounce. Penyelesaian ini merupakan penyelesaian terendah untuk kontrak paling aktif sejak 26 Desember. Dalam sepekan, harga Emas telah turun 1,5% menjelang liburan singkat-hari minggu, setelah tiga minggu berturut-turut menurun. Perdagangan di bursa Comex dan Globex akan ditutup untuk perayaan Jumat Agung.
Dorongan turun berasal dari penguatan dolar AS oleh data ekonomi dan secara terbatas didorong oleh laporan Mueller. Sentimen ini diyakini akan mempengaruhi pergerakan harga emas dalam jangka pendek.
Laporan dari penasihat khusus AS ini mengungkapkan bahwa Presiden Donald Trump tengah mencoba untuk mengambil kendali atas penyelidikan Rusia, membantu meringankan beberapa ketidakpastian yang sebelumnya mendukung kenaikan harga emas.
Namun, penurunan harga logam mulia nampak terbatasi dengan mundurnya imbal hasil obligasi AS dan karena data zona euro melunak. Hal ini akan memunculkan kembali kekhawatiran global akan pertumbuhan ekonomi dunia.
Sementara itu, pembicaraan perdagangan A.S. China juga berada di radar investor. Washington dan Beijing telah menetapkan batas waktu tentatif untuk putaran pembicaraan berikutnya dan bertujuan untuk mengakhiri perundingan pada awal Juni, menurut laporan Wall Street Journal pada hari Rabu.
Sementara itu, penjualan ritel AS kuat, membukukan kenaikan 1,6% berbahan bakar gas pada bulan Maret. Data lain, termasuk potret kesehatan ekonomi wilayah Philadelphia, tidak sekuat itu. Indeks saham patokan A.S. yang berakhir beragam. Indeks Dolar AS naik 0,5%.
Potensi kenaikan harga emas sebagian karena indeks manajer pembelian komposit IHS Market untuk zona euro mengalami penurunan. Indek yang mengukur aktivitas di sektor manufaktur dan jasa Eropa, berdasarkan survei terhadap 5.000 bisnis ini jatuh ke level terendah tiga bulan 51,3 pada April dari 51,6 pada Maret . Angka 50 atau lebih menunjukkan perbaikan kondisi. Data menggarisbawahi harapan Bank Sentral Eropa dapat mempertahankan kebijakan moneter yang longgar. Emas, sebagai aset yang tidak menghasilkan, cenderung turun ketika bank sentral menaikkan suku bunga, dan sebaliknya.
Dalam perdagangan sebelumnya, harga logam mulia hampir tidak bergerak naik setelah rilis data Beige Book dari Federal Reserve AS. data yang memberikan gambaran kondisi ekonomi AS, dirilis paska penutupan pasar di hari Rabu. Laporan tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi berkembang pada kecepatan “sedikit moderat” pada bulan Maret dan awal April. Itu juga bukti bahwa The Fed mungkin tetap dengan jeda untuk menilai kenaikan untuk saat ini. (Lukman Hqeem)