ESANDAR, Jakarta – Harga emas masih tertekan pada perdagangan Selasa (30/01/2018) terpengaruh pernyataan Presiden Donald Trump yang ingin dolar AS terus menguat serta data-data ekonomi AS yang baik. Sejumlah investor juga melepas posisinya karena imbal hasil obligasi AS terus menguat.
Pekan lalu harga emas sempat menguat tajam berkat pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bahwa pelemahan mata uang AS sangat membantu perdagangan AS. Mnuchin juga menegaskan bahwa dengan pelemahan tersebut maka kinerja ekonomi AS dapat membaik disertai dengan iringan pemotongan pajak yang baru dilaksanakannya. Harga emas naik mengejar level tertinggi 3 tahunnya. Sayangnya, Presiden Donald Trump menyatakan pesan yang berbeda bahwa dia ingin Dolar AS menguat di masa depan.
Pelemahan emas juga berkat data ekonomi AS semalam seperti data keyakinan konsumen, data harga rumah dan data kepemilikan rumah, semuanya membaik dan membuat emas ragu untuk melakukan sisi beli kembali. Jatuhnya pasar saham AS sedikit banyak mempengaruhi penurunan emas tersebut karena yield obligasi AS mengalami kenaikan yang signifikan dan membuat investor mengalihkan portfolionya dari emas ke pasar ekuitas seperti obligasi tersebut.
Investor sedikit melepas emasnya juga sedang menantikan pidato Presiden Trump yang dijadwalkan hari ini di Washington. Selain itu investor juga sedang harap-harap cemas menantikan rapat suku bunga the Fed sehingga tidak berani menahan portfolio emasnya dengan jangka waktu yang lama karena khawatir pandangan the Fed bisa hawkish dan membuat emas tertekan. Jadwal Fed meeting hasilnya baru diketahui pada Kamis dini hari.
Dari lantai bursa di Wall Street, dikabarkan mengalami penurunan. Indek Dow Jones mengalami pelemahan sebesar 1,40%. Sedangkan untuk indeks dolar mengalami penguatannya sebesar 0,10% di level 89,215. Bursa saham di Asia juga turut turun. Kenaikan harga minyak dan imbal hasil obligasi AS. menjadi sentimen negatif. Imbal obligasi naik ke level tertinggi dalam hampir empat tahun karena kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga riil. Bursa Cina juga diperdagangkan lebih rendah setelah meluncur di sore hari di sesi sebelumnya karena aksi ambil untung. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1.05%.
Hingga penutupan perdagangan, harga emas melemah $3,50 atau 0,26% di level $1341,60 per troy ounce. Sejauh ini tekanan jual tersebut belum mampu untuk menembus dua support kuat yang berdekatan di 1337.60 dan 1335.25. Meski, hingga harga dapat berbalik naik ke atas zona 1342.00, tekanan jual juga belum dapat diabaikan. Jadi kini hanya perlu diperhatikan aksi harga terhadap zona 1335 dan 1342 karena keduanya dapat menjadi penentu arah pergerakan intraday harga emas di hari ini.
Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah inflasi Australia dan Eropa, aktivitas manufaktur China, ADP payroll dan FOMC meeting di dini hari. (Lukman Hqeem)