ESANDAR, Jakarta – Harga emas dalam perdagangan Selasa (27/02/2018) beringsut naik, hingga ke $1.336 dari posisi terendah di $1.330. Kenaikan terjadi setelah Dolar AS tertekan serta informasi bahwa banyak manajer investasi telah melakukan aksi beli.
Data terkini yang disampaikan oleh Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka AS pada Jumlat lalu mengisyaratkan kenaikan pembelian para manajer investasi atas kontrak emas di Bursa Comex. Setidaknya ini memberikan isyarat bagi investor ritel bahwa para pemain besar memilih posisi beli dan tahan pada komoditi emas.
Harga emas tetap didukung dengan baik meskipun ada data positif mengenai inflasi dan lapangan kerja dalam beberapa pekan terakhir dan menjelang kesaksian kongresional pertama Ketua Fed Jerome Powell pada hari Selasa yang dapat memberikan petunjuk mengenai kebijakan moneter.
Kenaikan harga emas disisi lain juga tak lepas dari terkoreksinya imbal hasil obligasi. Penurunan imbal hasil obligasi AS, yang bergerak ke arah yang berlawanan dengan harga obligasi, karena para pedagang bertaruh bahwa Powell kemungkinan akan melanjutkan ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga bank sentral AS secara bertahap.
Selain agenda Powell tersebut, bursa emas juga akan memantau data penjualan barang tahan lama atau barang modal dan indeks keyakinan konsumen AS yang keduanya akan dirilis nanti malam. (Lukman Hqeem)