Harga Emas Naik Meski Masih dalam zoba Koreksi.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga Emas naik pada perdagangan hari Rabu (25/07), menghentikan penurunan selama dua sesi sebelumnya karena dolar AS melemah. Namun, logam mulia terkepung di dekat zona koreksi.

Pada perdagangan di pasar berjangka, harga Emas untuk pengiriman bulan Agustus di bursa Comex naik $ 6,30, atau 0,5%, di harga $ 1,231.80 per troy ons. Perdagangan berlangsung cukup bergejolak sejak awal minggu ini. Harga sempat merosot ke $ 1,224 pada hari Kamis (26/07), terendah untuk kontrak paling aktif ini. Indek Dolar AS turun tipis sekitar 0,1% pada 94,49.

Dolar yang lebih kuat dapat membuat harga komoditas dalam mata uang lebih mahal dibandingkan dengan yang menggunakan unit moneter lainnya. Perdagangan emas terasa lesu dalam beberapa pekan dan bulan terakhir karena traksi dolar AS. Harga emas berjangka turun sekitar 6,4% pada 2018. Sementara itu, indeks dolar telah naik sekitar 2,7% dalam tujuh bulan pertama tahun ini.

Federal Reserve telah menaikkan suku bunga pada Juni untuk ketujuh kalinya sejak Desember 2015. Ekspektasi pasar, sebagian besar berdasarkan sinyal Fed, adalah untuk dua kenaikan lagi tahun ini.

Pada dasarnya, perdagangan saat ini masih diliputi sentiment yang belum benar-benar berubah. Terjadi kejumudan pasar mengacu pada tren bearish baru-baru ini, hingga membuat komoditas logam mulia ini berkonsolidasi antara $ 1.220 – $ 1.237. Kisaran ini dipercaya bisa menentukan langkah selanjutnya untuk logam mulia. Bisa terpecah level supportnya, harga emas akan memasuki koreksi yang lebih panjang dan sebaliknya apabila memecah level resistensinya, harga emas berpeluang menguat kembali.

Penguatan emas memang tertahan dengan sejumlah faktor, salah satunya adalah kenaikan imbal hasil obligasi AS. pada minggu ini mengalami kenaikan hampir 3%, mewakili puncak tertinggi dalam enam minggu. Meski kemudian mengalami moderasi hingga kini di sekitar 2,94%.

Perdagangan selanjutnya, para pelaku pasar akan terus mengamati perkembangan pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis, yang dapat mempengaruhi dolar, jika euro bereaksi setelah bank sentral zona euro membuat pernyataan pasar yang bergerak.(Lukman Hqeem)