ESANDAR, Jakarta – Harga Emas naik dalam perdagangan Selasa (07/05), setelah Indek saham AS mundur ditengah tantangan nyata atas agenda perundingan perdagangan AS-Cina minggu ini. Pasar menilai perundingan ini masih belum bisa menyelesaikan konflik perdagangan diantara mereka saat ini.
Dalam sejarahnya, secara musiman masa-masa perdagangan yang buruk bagi emas akan berakhir ketika memasuki bulan Mei hingga Juni. Meningkatnya volatilitas dan sentimen risk-off di pasar keuangan secara luas akan mendukung kenaikan harga emas. Tak heran bila pasar meyakini harga akan kembali di atas $ 1.300 dalam waktu dekat sebelum bisa menantang $ 1.400 di tahun yang akan datang.
Harga Emas untuk pengiriman bulan Juni naik $ 1,80, atau 0,1%, ke $ 1,285.60 per troy ons setelah menyentuh level terendah $ 1,279.10. Harga mencatat kenaikan tipis 0,2% pada hari Senin. Indek Dolar, AS naik 0,1% ke 97,654, menahan kenaikan harga emas lebih lanjut.
Dalam perdagangan sebelumnya, emas berusaha pulih dari penurunan yang dalam dengan kenaikan tipis. Bursa saham kembali turun tajam pada hari Selasa dimana perhatian pasar masih tertuju pada perundingan perdagangan. Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintah Trump akan menaikkan tarif barang-barang China senilai $ 200 miliar pada Jumat. Rencana kenaikan tarif ini pertama kali dicuitkan pada hari Minggu oleh Presiden Donald Trump, yang menimbulkan guncangan dikalangan investor dimana sebelumnya mereka telah mengantisipasi kemajuan yang lebih baik menuju resolusi jangka pendek antara kedua negara adidaya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, bersama dengan Lighthizer, mengatakan bahwa pemerintah AS dibuat sadar selama akhir pekan bahwa China berusaha untuk menjauh dari “beberapa bahasa” yang telah dihancurkan dalam pembicaraan sebelumnya. Pejabat A.S. mengatakan bahwa tarif untuk barang-barang Tiongkok itu akan naik menjadi 25% dari 10%.
Pun demikian, Kementerian Perdagangan China telah mengatakan pada hari Selasa bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He, negosiator perdagangan utama negara itu, akan mengunjungi Washington untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan pada hari Kamis dan Jumat.
Investor emas telah kecewa dengan logam safe-haven mereka, dan belum melihat lebih banyak permintaan di tengah meningkatnya ketidakpastian geopolitik yang mencakup potensi eskalasi perang perdagangan AS-Cina, termasuk juga meningkatkan ketegangan AS-Iran. Namun, laporan lain mengatakan permintaan dari India diperkirakan akan naik secara signifikan menyusul ketegangan geopolitik disana, disisi lain ini adalah waktu permintaan musiman yang lebih kuat untuk emas.
Ketegangan antara AS dan Iran semakin meningkat setelah berita dari CBS News hari Selasa bahwa AS akan mengerahkan empat pesawat pembom B-52 ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas apa yang dilihat Washingtong sebagai ancaman kemungkinan serangan Iran terhadap pasukan Amerika Serikat di wilayah tersebut. (Lukman Hqeem)