Harga Emas Turun Mengantisipasi FOMC

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Membuka perdagangan minggu ini, harga emas yang diperdagangkan datar-datar saja nampaknya mulai lesu. Aksi ambil untung investor paska kenaikan yang terjadi sebelumnya, membebani harga emas untuk naik.

Momentum pasar dengan memanfaatkan data ekonomi AS, yang mengindikasikan lapangan kerja AS membaik. Ini memberi dorongan bagi The Fed bahwa perekonomian AS berlajalan sesuai harapan termasuk memuluskan rencana menaikkan suku bunga ditahun ini.

Kondisi pelemahan harga emas ini juga sebagai sikap antisipatif investor. Mereka mulai berhati-hati terhadap munculnya beberapa data fundamental ekonomi AS yang mulai dirilis sejak awal tahun ini dimana kebanyakan data ekonomi AS hasilnya rata-rata di atas ekspektasi pasar yang menandakan bahwa ekonomi AS akan membaik di tahun ini.

Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $3,20 atau 0,24% di level $1319,10 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,10 atau 0,61% di level $17,18 per troy ounce.

Akhir pekan lalu, data nonfarm payroll periode lalu berada jauh di bawah perkiraan investor, namun dalam 2 bulan sebelumnya NFP selalu di atas angka 200 ribu orang, dan rata-rata dalam 3 bulan terakhir bahwa angka NFP masih di kisaran 190 ribu orang. Angka pertumbuhan upah tahunannya membaik, naik dari 2,4% menjadi 2,5% dan tingkat pengangguran sudah 3 bulan berada di angka 4,1%, sehingga unsur kenaikan suku bunga AS masih bisa di jalurnya. Diperkirakan Maret nanti suku bunga the Fed dengan kepastian sekitar 67% akan terjadi.

Meski suku bunga the Fed dinaikkan pertengahan bulan lalu untuk kelima kalinya sejak 2008, namun tidak serta merta membuat emas mengalami sisi pelemahannya kala itu, malahan justru terus berusaha meraih sisi positifnya dalam beberapa pekan perdagangan ini dimana penguatan emas sepanjang tahun lalu sudah mencapai 13,4% meskipun ada 3 kali kenaikan suku bunga the Fed.

Keputusan dari parlemen AS di akhir tahun lalu untuk mengesahkan UU pajak yang baru, membuat investor di akhir pekan lalu masih terus mengoleksi emasnya dengan tipis-tipis saja. Bahkan Presiden the Fed Philadelphia Patrick Harker memperkirakan suku bunga the Fed hanya akan naik 2 kali saja karena masalah pajak ini tidak akan membantu terlalu banyak terhadap kinerja ekonomi AS di tahun ini.

Namun di sisi lain, faktor reformasi fiskal awal pekan ini dibaca investor dengan melihat sisi positifnya dimana pemotongan pajak AS ini dapat meningkatkan belanja investasi dan belanja konsumen sehingga muncul keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi AS bisa mencapai 2,5% dan inflasi 2% di 2 tahun mendatang, seperti yang dikutip Presiden the Fed wilayah San Fransisco, John Williams, akhir pekan lalu.

Masalah kenaikan suku bunga Kanada dan Inggris yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas akhir pekan lalu sangat terbatas dan berlanjut negatif di awal pekan ini. Kemungkinan BoC akan menaikkan suku bunganya di bulan ini, the Fed mungkin Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini.

Harga emas diperdagangkan mendatar sejak sesi Jumat, mengabaikan prospek pengetatan kebijakan moneter global, sementara data pekerjaan AS yang rendah membatasi kerugian yang sempat terjadi saat dolar AS menguat setelah data tersebut dirilis.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan ekonomi negara tersebut menciptakan hanya 148.000 pekerjaan pada bulan Desember, di bawah 190.000 pekerjaan yang diperkirakan oleh para ekonom, sementara itu pertumbuhan upah sejalan dengan ekspektasi, meningkat 0,3%. Laporan pekerjaan yang lemah tersebut mengurangi ekspektasi para investor untuk jalur yang lebih agresif terhadap suku bunga yang lebih tinggi.

Harga emas masih bergerak bolak balik, dimana pada grafik 4-jam terlihat harga emas masih bertahan pada level support di 1317.10. Kedepannya, jika pada grafik 4-jam terjadi penutupan yang cukup jauh di bawah support tersebut maka harga emas berisiko merosot ke 1304.60. Sebaliknya jika support itu bertahan maka harga emas masih memiliki peluang untuk naik setidaknya untuk menguji level tertinggi pekan lalu di 1325.80 yang dekat dengan resistance jangka menengah di 1328.75. (Lukman Hqeem)