harga Emas terperosok kedalam posisi terendah di tahun ini.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas tidak berubah pada akhir sesi Senin meskipun tetap sedikit menjauh dari level tertinggi hampir empat bulan di tengah menguatnya dolar AS di saat para investor tetap optimis pada laju pengetatan kebijakan moneter AS meski ada sinyal beragam dari para pejabat Federal Reserve.

Pada hari Senin (08/01/2018) harga emas bergerak sideways kemudian berakhir di $1.320,20 tidak berubah atau 0,0 persen dibandingkan penutupan di sesi sebelumnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral AS wilayah Atlanta Raphael Bostic mengatakan meskipun dia mendukung pelepasan akomodasi kebijakan moneter oleh The Fed, bank sentral AS itu mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga tiga atau empat kali per tahun.

Bostic mengeluarkan nada yang lebih lunak daripada rekannya John C. Williams, Gubernur Bank Sentral AS wilayah San Francisco. Pada hari Sabtu, ia mengatakan bahwa tiga kenaikan suku bunga tetap sesuai untuk tahun 2018 di tengah harapan bahwa rencana reformasi pajak Presiden Donald Trump akan memberi dorongan ekonomi.

Meskipun terlihat prospek pengetatan moneter global dari Federal Reserve, Bank of England (BoE) dan Bank of Canada (BoC) tahun ini, Bank of America Merrill Lynch mengatakan mereka memperkirakan harga emas akan naik menjadi $1.350 per ounce pada kuartal ketiga tahun ini.

Sementara itu Action Economics memperkirakan BoC dapat menaikkan suku bunga di minggu depan karena data positif baru-baru ini pada pasar tenaga kerja Kanada dapat memaksa bank sentral tersebut untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter.

George Buckley dari Nomura, yang dengan tepat memprediksi bahwa BoE akan menaikkan suku bunga pada bulan November lalu, baru-baru ini mengatakan bahwa ada ruang untuk kenaikan suku bunga BoE yang lebih tinggi, memperkirakan bank sentral UK itu akan menaikkan suku bunga empat kali hingga akhir 2019 untuk mengendalikan inflasi yang saat ini berjalan di atas target bank sentral tersebut.

Kendati secara general, performa Emas masih positif, namun setelah terakhir yang berpola bearish minor pada grafik harian berindikasi koreksi menurun dengan test awal support minor $1.302. Jika menembus level support di $1.293, selanjutnya berpotensi menuju $1.280. Aksi jual secara besar-besaran akan berlaku di bawah $1.277 bila disertai indikasi penurunan RSI dari zona jenuh beli dan garis MACD menukik di ke zona negatif.

Sebaliknya, jika gagal harga emas bisa menggeliat dengan mencoba untuk menembus level resisten di $1.335. Jika break test berikutnya adalah $1.355. Ekstensi dominasi buyers di  atas $1360 akan mempertajam momentum beli emas, seperti perkiraan Merill Lynch, harga dikisaran ini terdeteksi di kwartal ketiga tahun ini. (Lukman Hqeem)