ESANDAR, Jakarta – Harga Emas berjangka turun pada perdagangan hari Selasa (20/11). Mundur mundur dari harga tertinggi sebelumnya dan menandai kerugian pertama mereka dalam lima sesi perdagangan terkini. Dorongan penguatan dolar AS terhadap sebagian besar rival mata uangnya membuat logam mulia harus berakhir di zona merah.
Untuk kontrak pengiriman bulan Desember, harga logam mulia yang diperdagangkan di bursa Comex turun $ 4,10, atau 0,3%, ke harga $ 1,221.20 per troy ons. Harga sempat menyentuh posisi tertinggi dikisaran $ 1,230. Pada posisi saat ini, harga hampir tidak beranjak selama seminggu, dan hanya turun sekitar 0,1% dari posisi akhir pada minggu lalu di hari Jumat.
Kerugian logam mulia menghampiri saat dolar AS beranjak naik.
Indek Dolar AS (DXY) naik 0,7%. Greenback menemukan dukungan terhadap para pesaingnya, termasuk ke lawan utama, Euro dan Poundsterling Inggris yang masih bergulat dengan isu-isu politik lokal. Gerak naik dolar AS juga didukung dengan sejumlah data ekonomi domestik. Data perumahan AS yang dirilis hari Selasa mengungkapkan adanya kenaikan 1,5% ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,228 juta pada bulan Oktober.
Tren turun harga logam mulia masih tertahan. Pasar berusaha mengkonsoldasikan diri sejak pekan lalu. Disisi lain, para investor juga mulai mempertanyakan komitmen The Federal Reserve dalam rencana menaikkan suku bunga pada 2019. Dalam pernyataan terbaru bank sentral AS tersebut, terkesan upaya mengerem laju kenaikan ini.
Menurut data Factset, harga komoditi logam mulia untuk kontrak Desember yang akan berakhir pada Senin nanti, berada pada posisi tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 7 November silam. Logam kuning ini telah menemukan harga dukungan ditengah munculnya kekhawatiran geopolitik seputar rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa serta ketegangan perdagangan lanjutan antara AS dan Cina dan perdagangan saham yang volatile.
Dengan kondisi lingkungan perdagangan saat ini, menjadi awal dan modal bagus harga emas. Potensi kenaikan harga emas terbuka. Pernyataan dovish, dari pejabat tinggi Bank Sentral AS memberikan dorongan sinyal positif bagi harga emas.
Setelah mampu bertahan diatas level support, emas telah mendapat manfaat dari melemahnya pasar Dolar dan saham dalam beberapa sesi terakhir. Kenaikan harga logam mulia ini akan di uji pada level resistensi disekitar garis tren dari bulan April.
Pada tanjakan di atas garis tren ini akan ada banyak oposisi dalam kisaran 1235 – 1243. Perdagangan bisa berlangsung sideways guna memecah kebuntuan tren selanjutnya. Harga Emas mungkin mendapati dirinya kembali tergoda atara pilihan mendekati level support atau resisten. (Lukman Hqeem)