Risalah FOMC yang bernada hawkish, mendorong bursa saham ke area merah. (Lukman Hqeem/ foto : istimewa).

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bank Sentral AS dalam risalah yang dirilis dari pertemua darurat 15 Maret silam menunjukkan pandangannya bahwa perekonomian belum bisa pulih setidaknya hingga tahun depan. Dalam rilisan pada Rabu (08/04/2020) para staf mengatakan kepada para pejabat bahwa ada dua skenario yang masuk akal untuk ekonomi AS yang bergulat dengan wabah corona.

Dalam satu skenario tersebut, ekonomi A.S. akan mulai pulih pada paruh kedua tahun ini. Skenario kedua yang lebih buruk adalah bahwa perekonomian memasuki resesi tanpa rebound signifikan hingga tahun depan.

Menghadapi ketidakpastian ini, para pejabat Fed merespons dengan memangkas suku bunga menjadi nol dan meluncurkan pembelian terbuka untuk Treasury dan sekuritas yang didukung aset. Pendukung pemotongan poin persentase penuh pada 15 Maret menyebutnya “kuat.”

Beberapa pejabat ingin memangkas suku bunga hanya setengah poin, risalah acara. Ada kekhawatiran yang diungkapkan bahwa publik mungkin berpikir bank sentral akan kehabisan amunisi dengan suku bunga acuan pada dasarnya nol. Tetapi pejabat lain mencatat The Fed memiliki alat lain untuk melonggarkan kebijakan moneter.