Nada hasil pertemuan FOMC nanti akan bersikap Hawkish

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta  – The Federal Reserve diperkirakan akan lebih hawkish minggu ini, tapi hanya sebentar saja.

Demikian perkiraan dini mengenai suasana pertemuan Komisi Pasar Bebas Federal, FOMC minggu ini. Tak terbantahkan bahwa keyakinan terbesar saat ini adalah pertemuan ini akan menghasilkan keputusan untuk menaikkan suku bunga. Kenaikan yang pertama kali ditahun ini, sekaligus yang pertama di era Jerome Powell. The Fed sejauh ini masih cenderung berpegang pada perkiraan kenaikan tiga tingkat, sebagaimana diperkirakan pada bulan Desember. Kenaikan empat tingkat hanya sebesar 30% saja.

Gubernur Utama Jerome Powell sangat optimis dalam kesaksiannya tentang prospek ekonomi AS dari bulan ke bulan. Ia mengatakan beberapa angin sakal yang menahan ekonomi sekarang justru menjadi angin pendorong yang lebih efektif. Pemotongan pajak Trump dan kemudian berencana untuk meningkatkan belanja pemerintah dapat memaksa bank sentral untuk sedikit lebih agresif agar ekonomi tidak terlalu panas.

Diharapkan Jerome Powell tidak mengubah sikapnya. Perubahan nada yang signifikan pada pertemuan minggu ini akan menjadi sesuatu yang berat. Pada proyeksi terakhir di bulan Desember, hanya empat dari 16 pejabat Fed yang memperkirakan kenaikan empat tingkat. Untuk memindahkan median menjadi empat kenaikan minggu depan, empat lagi pejabat Fed harus menaikkan perkiraan mereka menjadi 4 kenaikan.

The Fed paska pertemuan minggu ini akan merilis proyeksi ekonomi baru, sebuah dot plot yang diperbarui dan sebuah pernyataan kebijakan. Disini biasanya akan diumumkan kenaikan suku bunga seperempat poin dimana ini merupakan konferensi pers pertama Powell sebagai Gubernur Utama Bank Sentral.

Petunjuk sikap the Fed yang hawkish pada pertemuan nanti, akan menghasilkan kenaikan suku bunga sebesat 2,5 menjadi tiga kenaikan penuh pada 2019. Sebaliknya, sinyal empat kenaikan untuk tahun 2018 dapat menyebabkan kondisi keuangan mengetat lebih jauh, terlebih tanda-tanda aktual ekonomi yang terlalu panas.

Sejauh ini The Fed diharapkan tidak sampai harus menunggu sinyal inflasi tumbuh dramatis karena pertumbuhan kuartal pertama sekarang ini masih berada di bawah tingkat tahunan 2%. Jika benar, the Fed menaikkan suku bunga kali ini, maka akan menjadi kabar baik bagi pasar saham. Bursa saham DJIA bergerak volatile bulan lalu karena kekhawatiran Fed yang mungkin harus membanting rem untuk mendinginkan inflasi.

Sebagian pendapat ingin The Fed menunggu sampai Juni untuk memutuskan kenaikan suku bunga empat kali tahun ini. Kepala Ekonom Barclays mengatakan bahwa kenaikan empat kali di tahun ini layak diputuskan pada pertemuan bulan Juni, ketika data yang masuk menegaskan bahwa stimulus fiskal memiliki dampak sebagaimana diperkirakan,” kata Michael Gapen. (Lukman Hqeem)