ESANDAR – Emas berjangka pada hari Selasa berakhir di bawah $ 1.700 per ons, pada level terendah dalam hampir dua minggu, karena penguatan dolar AS setelah kenaikan moderat di sesi sebelumnya.
Harga emas untuk pengiriman Juni di Comex berakhir dengan turun $ 23,40, atau 1,4%, untuk menetap di $ 1,687.80 per ounce, menyusul kenaikan 0,7% pada hari Senin. Harga menandai penutupan terendah untuk kontrak mont-aktif sejak 8 April, data FactSet menunjukkan.
Para pialang berspekulasi bahwa logam mulia ini akan menghadapi level resisten yang kuat di atas $ 1.700. Tak heran bila kemudian beberapa investor melarikan diri ke tempat yang dianggap aman dari emas tak kala mendapatkan momentum dari jatuhnya harga minyak mentah AS. Penurunan ini sekaligus menjadi isyarat habisnya potensi kenaikan diarea $ 1700 – 1750.
“Jelas, penurunan historis yang berkelanjutan dalam harga minyak mentah memiliki dampak kempes pada sebagian besar komoditas fisik,” tulis analis di Zaner Metals. “Faktanya, aksi harga minyak mentah bisa menjadi indikator utama pasar pada prospek ekonomi global.”
Indek Dolar AS sendiri naik 0,4% terhadap sekeranjang setengah lusin mata uang saingan. Dolar yang lebih kuat dapat membuat emas kurang diminati oleh pembeli yang menggunakan unit moneter lain karena logam biasanya diperdagangkan dalam dolar.