harga Emas terperosok kedalam posisi terendah di tahun ini.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – harga emas rebound secara moderat pada hari Selasa (26/11/2019), dimana para investor terus angka kepercayaan konsumen dan pembicaraan perdagangan AS-China. Emas untuk pengiriman Desember di Comex naik $ 3,40, atau 0,2%, menjadi $ 1,460,30 per ounce, setelah pembukaan sebagian besar datar. Harga emas berusaha menembus level support di $ 1.450 beberapa kali setelah turun dari $ 1.500.

Pelaku pasar memantau perilaku konsumen AS menjelang Black Friday, sebagai awal tradisional musim belanja liburan, yang dimulai sehari setelah Thanksgiving. Data baru menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun untuk bulan keempat berturut-turut di November, menarik indeks kepercayaan konsumen turun ke 125,5 dari revisi 126,1 pada Oktober, gambaran keseluruhan ekonomi AS masih terlihat sehat. Nada konsumen cukup baik, yang menjadi pertanda baik untuk liburan dan harus baik untuk angka penjualan.

Namun demikian, harga emas mendapat tekanan besar pada minggu ini, dimana sentiment negatif bersumber dari optimisme atas tercapainya kesepakatan parsial untuk menyelesaikan sengketa perdagangan AS dan China. Meski saat ini belum memiliki kesepakatan.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Washington dan Beijing mendekati kesepakatan perdagangan. Disisi lain, ia menawarkan dukungan untuk Hong Kong setelah partai-partai pro-demokrasi mencetak kemenangan dalam pemilihan akhir pekan.

Negosiator Tiongkok dan AS sepakat dalam pembicaraan menuju kesepakatan “tahap pertama” awal, kata Kementerian Perdagangan China. Pihak kementerian juga mengatakan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He, selaku negosiator utama negara itu, telah berbicara melalui telepon dengan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Pembicaraan ini digambarkan oleh Kantor Berita Xinhua menitik beratkan pada penyelesaian masalah yang menyangkut masalah utama masing-masing.

Sementara itu, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell, menguraikan pandangan optimis tentang ekonomi AS tetapi mengisyaratkan bahwa inflasi yang rendah kemungkinan akan menjaga suku bunga rendah. (Lukman Hqeem)