Jerman

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Kepercayaan konsumen Jerman diharapkan akan membaik pada bulan April, sebagai kebalikan penurunan bulan Maret ini. Keyakinan ini didorong oleh prospek pertumbuhan ekonomi Jerman yang Solid.

Indeks kepercayaan konsumen Jerman, sebagaimana diterbitkan oleh lembaga kajian pasar GfK menunjukkan adanya  akan meningkat menjadi 10.9 poin pada April dari 10.8 poin pada bulan Maret, kata GfK pada hari Rabu. Ekonom dalam The Wall Street Journal memperkirakan penurunan menjadi 10.7 poin. Indeks sentimen konsumen turun 0.2 poin pada Maret dari 11.0 poin pada Februari.

Prospek pertumbuhan domestik pada 2018 tetap sangat menguntungkan, GfK mengatakan, menegaskan kembali perkiraan yang dibuat pada awal tahun bahwa pengeluaran konsumen swasta yang riil akan naik sekitar 2% tahun ini. “Perkiraan ini memperkirakan bahwa orang Jerman akan terhindar dari peningkatan risiko yang mungkin,” kata GfK, menambahkan bahwa kebijakan perdagangan AS saat ini dianggap sebagai ancaman terbesar. GfK menggunakan tiga sub-indeks ekspektasi ekonomi, ekspektasi penghasilan dan kecenderungan untuk membeli untuk bulan ini untuk mendapatkan angka sentimen untuk bulan yang akan datang.

Ekspektasi ekonomi naik menjadi 45.9 poin pada Maret dari 45.6 poin pada Februari, menyusul penurunan yang cukup besar bulan lalu, dengan ekonomi Jerman berjalan “nyenyak dan pada kecepatan penuh,” kata GfK, menambahkan bahwa “pasar pekerjaan yang sangat baik” khususnya adalah alasan kritis untuk optimisme konsumen.

Ekspektasi penghasilan naik menjadi 54.9 poin pada Maret dari 53.8 poin pada Februari, dengan pandangan didukung oleh pasar pekerjaan stabil dan prospek inflasi yang moderat. Kecenderungan untuk membeli, yang mengukur niat konsumen untuk membelanjakan barang-barang tiket besar, naik menjadi 59.1 poin pada Maret dari 56.3 poin pada Februari, kata GfK.

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pada hari Rabu bahwa tidak ada perubahan pada rencananya untuk menaikkan kenaikan pajak penjualan negara itu tahun depan kecuali jika ekonomi terpukul oleh goncangan eksternal yang sangat besar.

“Jika ekonomi terpukul oleh guncangan pada besarnya krisis Lehman, kami perlu mempertimbangkan kembali. Jika tidak, kami akan melanjutkan dengan kenaikan pajak penjualan terjadwal,” kata Abe kepada parlemen, menambahkan bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk melawan kerusakan apa pun. Abe telah berjanji untuk menaikkan pajak penjualan Jepang menjadi 10 persen dari 8 persen pada Oktober tahun depan. (Lukman Hqeem)