Dolar

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan mata uang di hari Rabu (13/03), Dolar AS turun karena prospek suku bunga AS sehingga investor melepaskan kepemilikan safe-haven dan memutar keluar dari greenback. Pasar juga merasa tidak ada kejelasan tentang masa depan pembicaraan perdagangan AS-Cina, dimana sejumlah data ekonomi mengkonfirmasi pertentangan ini masih akan berlanjut.

Tarif mahal telah merugikan kedua negara dan investor berharap kesepakatan dapat dicapai untuk setidaknya mengambil beberapa tekanan dari ekonomi global, yang telah menunjukkan tanda-tanda pendinginan. Potensi jual Dolar AS masih akan berlanjut dalam perdagangan hari ini di Sesi Asia.

Perubahan tiba-tiba dalam sentimen pada dolar mencerminkan sifat jangka pendek dari pasar saat ini. Perlu diperhatikan potensi pelemahan dalam data ekonomi China yang akan diumumkan pagi ini. Hal ini bisa berpotensi menjadikan greenback menguat kembali dan menghapus kerugiannya.

Euro masih adalam tekanan jual, meskipun dalam kisaran perdagangan yang sangat pendek, potensi beli terbuka. Dalam perdagangan sebelumnya, pasangan EURUSD diperdagangkan pada 1,1294, naik 0,06%. Pada rilisan data produksi industri zona euro bersinar dengan kenaikan 1,4%, di atas perkiraan 1,0%.

Hari ini, Jerman akan menerbitkan data CPI sementara AS akan menerbitkan data klaim pengangguran. Sektor manufaktur zona euro telah berjuang, tetapi ada beberapa berita positif pada hari Rabu, dimana terdapat penguatan sebesar 1,4% yang merupakan kenaikan terkuat sejak Agustus 2017.

Jerman, sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Zona Euro, mengabarkan data sektor manufaktur yang lemah. Produksi industri mereka turun 0,8% pada Januari, tidak memenuhi harapan. Indikator berhasil hanya dua kenaikan di paruh kedua 2018 dan telah mulai 2019 dengan penurunan. Bahkan pada pekan lalu, mereka juga mengabarkan bahwa pesanan pabrik anjlok 2,6%. Ini menandai penurunan ketiga berturut-turut. Ini terlihat bahwa perang perdagangan AS-Cina telah mengurangi pertumbuhan ekonomi global, yang telah mengurangi permintaan ekspor Jerman dan sangat membebani aktivitas manufaktur disana.

Sementara drama Brexit masih berlanjut dimana pemungutan suara di Parlemen Inggris, seperti yang diharapkan, memilih untuk tidak meninggalkan Uni Eropa (UE) tanpa kesepakatan. Hari ini mereka memberikan suara untuk perpanjangan batas waktu hingga 29 Maret.

Poundsterling naik karena para pialang memilih untuk melakukan akumulasi pembelian dengan berpijak pada harapan berbanding dengan kenyataan. Pada perdagangan GBPUSD naik 2,3% menjadi 1,3360. Para pelaku pasar menjadi bersemangat meski tidak rasional pada Poundsterling dengan melakukan perdagangan yang lebih beresiko pada level yang tinggi dalam jangka pendek ini.

Pada saat ini mungkin saja Uni Eropa tidak memiliki gagasan yang jelas tentang siapa yang sebenarnya bertanggung jawab di Inggris, yang telah memilih di pihak mereka. Namun, tidak ada yang benar-benar bertanya kepada orang Eropa apa yang mereka inginkan, dan mereka mungkin belum memberlakukan kondisi yang berpotensi tidak menyenangkan sebagai harga perpanjangan Pasal 50.

Meskipun naik semalam, GBP telah turun 40 poin menjadi 1,3290 pada perdagangan awal pagi ini, menyoroti volatilitasnya. Seperti yang disorot di atas, masalah Brexit masih mendominasi perdagangan pasar saat ini. Poundsterling masih diperkiakan terus berputar liar dengan likuiditas rendah sambil menunggu berita utama minggu. (Lukman Hqeem)