ESANDAR, Jakarta – Harga Emas semakin bertaring diawal perdagangan hari Senin (30/10/2017) menjelang pembukaan perdagangan sesi New York.
Melunaknya Dolar AS disesi perdagangan Asia hari ini telah memberikan ruang bagi harga emas untuk naik. Harga emas tercatat mengalami penurunan selama enam pekan dari tujuh minggu.
Untuk kontrak pengiriman bulan Desember, harga emas telah naik 50 sen ke harga $1.272,30 per ons. Harga emas mengalami kenaikan dari penutupan pada Kamis minggu lalu di $1,269.60 yang merupakan harga termurahnya sejak 8 Agustus silam. Pada perdagangan hari Jumat, harga emas terkerek naik tipis. Mengikis penurunan dalam sepekan sehingga tercatat kinerja mingguan hanya minus sekitar 0.6%.
Indek Dolar AS menurun 0,2% ke 94.67 setelah sebelumnya ditutup pada posisi tertinggi dalam tiga bulan ini. Sinyalemen dari Presiden Trump yang ingin memangkas pajak, menjadi factor penentu bagi kenaikan Dolar AS minggu lalu. Bukan hanya Dolar AS yang menguat, namun juga indek saham AS naik ke posisi tertinggi, sehingga kedua sentiment ini menjadi penghambat kenaikan harga emas.
Minggu ini, Presiden Trump akan mengumumkan siapa kandidat Gubernur Bank Sentral AS yang ingin dipilihnya. Peluang Jerome Powell membesar. Hal ini menimbulkan spekulasi bagi kenaikan harga emas dalam minggu ini. Pasalnya, Powell terkenal sebagai kubu dovish, yang menginginkan kenaikan suku bunga secara moderat dengan kecenderungan mempertahankan kebijakan longgar seperti saat ini. (Lukman Hqeem)