ESANDAR – Sejumlah bank sentral ditenggarai tengah berlomba-lomba menurunkan suku bunganya. Meski tidak sekencang yang diperkirakan, namuan Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia) diyakini 80% akan memangkas suku bunganya dibulan Oktober ini. Tingkat keyakinan ini serupa dengan kemungkinan RBNZ yang akan memangkas dibulan November.
Dengan potensi ini, Aussie diperkirakan masih akan tertekan dalam beberapa waktu kedepan. Terlebih jika Gubernur Bank Sentral Australia Rob Lowe mengikuti harapan pasar. Namun demikian, kekecewaan bisa muncul jika keputusan tersebut tidak sedovish yang diperkirakan. Akan muncul perlawanan dari gerak penurunan ini seiring berjalannya hari dalam bentuk aksi beli kembali.
Sebelumnya, data ekonomi Zona Euro memberikan gambaran suram. Data ini beresonansi dengan data ekspor Korea Selatan. Meski ekspor mampu dicetak lebih banyak, namun tekanan jual masih akan terasa.
Bank Sentral China, PBOC tampaknya masih enggan untuk memiliki pasar uang yang sangat besar. Menunjukkan kehati-hatian mereka dalam menghindari kejutan ledakan yang bisa muncul di masa ekposure yang dapat mengungkit kembali dan selanjutnya dapat memanaskan kembali sektor properti.
Pboc dengan jelas menyatakan pagi ini bahwa tingkat suku bunga masih sesuai; Bank Sentral memiliki alat kebijakan moneter yang luas dan ruang kebijakan yang relatif besar; risiko dari shadow banking dan lembaga-lembaga penting telah diselesaikan dengan mantap; risiko keuangan umumnya terkendali.
Selain itu, PBOC berusaha mengurangi kekecawaan bagi investor yang tengah berharap untuk sedikit lebih dalam kebijakan dimasa depan. Namun, investor harus merasa nyaman seperti halnya The Fed, Pboc pasti tergantung di sayap siap untuk bertindak pada saat pemberitahuan dan harus dilihat mendukung sentimen investor. (Lukman Hqeem)