China, Produsen Otomotif, Tarif Impor,

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Kabar bahwa China akan memangkas tarif impor pada mobil buatan AS, menjadi angin segar bagi perusahaan otomotif Jerman Jerman. Tarif baru tersebut, akan kembali seperti ketika mereka belum terlibat berperang dagang dengan AS.


Sebagaimana dilaporkan oleh The Wall street Journal bahwa China sepakat memotong tariff pada mobil buatan AS menjadi 15% dari 40%. Ini dilakukan sebagai relaksasi dari Perang Dagang antara AS – China saat ini. Meski demikian, hal ini dianggap masih belum cukup. Khususnya bagi produsen kendaraan General Motors GM, Ford Motor Co. dan unit Chrysler Fiat Chrysler Automotive.


Menurut data dari LMC Automotive, BMW Jerman, dan Daimler mengekspor dua pertiga dari 267.000 kendaraan yang dikirim ke China dari AS. Kendaraan utilitas olahraga seperti BMW X5 dan Mercedes-Benz GLE tidak dibuat di China, sehingga diekspor dari pabrik AS di South Carolina dan Alabama. Setiap dorongan untuk penjualan tersebut adalah bantuan tidak hanya untuk ekonomi Jerman tetapi juga ekonomi AS, karena mendukung tenaga kerja Amerika.


Misalnya General Motors yang secara besar-besaran mendapatkan penjualan Cina dari usaha patungan di Tiongkok, di mana secara hukum tidak dapat memegang mayoritas. Tahun ini, penjualan GM di China telah melampaui penjualan mereka di Amerika Utara. Pendapatan ekuitas mereka sebesar $ 2 miliar dari China untuk 2018.

Sementara produsen mobil lainnya di China, termasuk Volkswagen, Nissan , Hyundai 005380, dan Honda juga terdampak. (Lukman Hqeem)