ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Seoul membuka perdagangan awal minggu ini dengan kenaikan. Hasil perdagangan Wall Street akhir pekan lalu yang positif, menjadi inspirasi kenaikan hari Senin (18/02). Sentimen positif masih dibayangi dari hasil pembicaraan antara Amerika Serikat dan Cina terkait resolusi perang dagang diantara mereka yang menunjukkan tanda-tanda membuat kemajuan.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 14,27 poin, atau 0,65 % menjadi 2.210,36, dalam 15 menit pertama perdagangan. Harapan dari kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia menjelang batas waktu 1 Maret memberikan dorongan untuk indeks utama, kata para analis di sini.
Minggu ini, pembicaraan untuk menyelesaikan perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia akan berlanjut di Washington, dengan kedua pihak mengatakan negosiasi di Beijing pekan lalu membuat kemajuan yang baik.
Investor institusional dan orang asing membeli saham gabungan senilai 24,5 miliar won (US $ 22 juta), mengimbangi penjualan bersih saham 24,4 miliar won oleh individu. Sementara mata uang Korea Selatan diperdagangkan pada 1.125,20 won melawan dolar AS, naik 3,50 won dari sesi sebelumnya. Investor luar negeri membeli jumlah terbesar saham Korea Selatan dalam 2 1/2 tahun bulan lalu, data menunjukkan Senin.
Orang asing membeli saham lokal senilai 3,7 triliun won (US $ 3,28 miliar) pada Januari, setelah mereka membeli 116 miliar won ekuitas Korea sebulan sebelumnya, Jasa Pengawas Keuangan (FSS) mengatakan dalam sebuah pernyataan. Penghitungan adalah jumlah terbesar sejak Juli 2016, ketika mereka mengambil saham senilai 4,1 triliun won, menurut data.
Investor Amerika Serikat dan Luksemburg menjadi yang paling banyak melakukan aksi jual bulan lalu, sementara yang dari Singapura dan Malta, merupakan investor yang paling banyak membeli. Hingga akhir Januari, investor asing memegang saham Korea Selatan senilai 567,2 triliun won, menyumbang 32,3 persen dari total kapitalisasi pasar. Menurut negara, AS memegang porsi terbesar saham Korea Selatan, atau 42,9 persen, diikuti oleh Inggris dengan 8,2 persen, Luxemburg dengan 6,3 persen dan Singapura dengan 5,3 persen, menurut FSS.
Dengan aksi beli investor asing ini, Indek KOSPI mengakhir bulan pertama tahun ini di 2.204,85, atau naik 8,7 % dari akhir tahun lalu.
Sebagai gantinya, orang asing beralih ke mode jual di pasar obligasi lokal pada Januari dengan melepas obligasi lokal senilai 1,7 triliun won. Selain itu, mereka menarik obligasi lokal senilai 2,1 triliun won pada saat jatuh tempo pada bulan Januari. Kepemilikan orang asing atas utang lokal mencapai 110,2 triliun won pada akhir bulan lalu, terhitung 6,4 persen dari total pasar, data menunjukkan. (Lukman Hqeem)