ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia dibuka dengan kondisi tertekan dalam perdagangan Kamis (14/03) pagi. Keyakianan pasar mereda setelah anggota parlemen Inggris kembali menolak rencana Brexit yang tanpa kesepakatan. Kondisi ini diperlemah dengan data ekonomi China yang buruk dan peringatan dari Presiden Donald Trump bahwa AS mungkin akan meninggalkan perundingan dengan China.
Trump berbicara tentang China pada hari Rabu di Washington, dan mengatakan bahwa meskipun dia optimis kesepakatan akan tercapai, dia dapat berjalan jika persyaratannya tidak sesuai dengan keinginannya. “Kami membuat kesepakatan hebat, atau kami tidak akan membuatnya sama sekali. Kami akan pergi (dengan) tarif, “kata Trump.
Pada hari Kamis, Biro Statistik Nasional China mengatakan output industri melambat lebih dari yang diharapkan pada Januari dan Februari, menunjukkan ekonomi China melambat. Output industri bernilai tambah di China naik 5,3% pada periode Januari-Februari dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan 5,7% tahun lalu dan proyeksi ekonom sebesar 5,5%. Bacaan hari Kamis adalah laju pertumbuhan paling lambat dalam 17 tahun.
Indek saham Hang Seng Hong Kong, menyerahkan keuntungan awal mereka dan hanya bertahan sekitar 0,1%. Indek Nikkei sempat naik 0,6%, sedangkan Indek Kospi datar.
Sejumlah saham menjadi perhatian, diantaranya SoftBank yang melonjak di lantai perdagangan bursa Tokyo setelah sebuah laporan bahwa mereka mungkin memimpin investasi $ 1 miliar di unit mobil self-driving Uber Technologies. Perusahaan E-commers Rakuten dan Kobe Steel juga naik.
Di Hong Kong, saham CNOOC naik di Hong Kong, sementara pemasok Apple, AAC dan Sunny Optical tenggelam. Saham LG Electronics naik di Korea Selatan sementara Hyundai Motor jatuh. (Lukman Hqeem)