Bursa saham Eropa dan Asia memantul dari posisi terendahnya

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham Eropa pada hari Rabu (20/06) memantul dari posisi terendah di kisaran tiga minggu. Ini merupakan pemulihan karena sejumlah pedagang memilih berdamai ditengah memburuknya hubungan dagang antara AS dan Cina yang mengirim bursa saham di seluruh dunia jatuh di sesi sebelumnya.

Indek Europe 600 naik 0,6% menjadi 385,61, menghapus penurunan hari Selasa sebesar 0,7% yang menandai penutupan terendahnya sejak 31 Mei. Semua sektor naik pada hari Rabu, dipimpin oleh kelompok bahan dasar yang memimpin penurunan pada hari Selasa. Indeks DAX 30 Jerman naik 0,5% menjadi 12.734,41, setelah turun pada hari Selasa sebesar 1,2%. Indeks CAC 40 Prancis naik 0,2% menjadi 5.401,04. Indek FTSE 100 naik 1,1% pada 7.684,52. Pada perdagangan mata uang EURUSD, Euro diperdagangkan sedikit lebih rendah pada $ 1,1573, dari $ 1,1589.

Kegelisahan pasar memang sedikit mereda, meskipun AS dan Cina masih bersitegang pada masalah perdagangan. Indeks Shenzhen sendiri mampu naik 1,2% di perdagangan Asia hari ini setelah turun 5,8% pada Selasa, Indek Shanghai naik 0,3%. Indek Hang Seng Hong Kong naik 0,9%.

Sebagaimana dikabarkan sebelumnya bahwa pemerintahan presiden Donald Trump telah menuduh Cina melancarkan kampanye sistematis “agresi ekonomi” dalam laporan yang dirilis Selasa. Pernyataan ini sekaligus mengindikasi bahwa Presiden AS Donald Trump dan pemerintahannya akan kembali memukul Cina dengan tarif lebih senilai $ 200 miliar atas barang impor dari Cina. Donald Trump menanggapi ancaman Beijing yang siap membalas terhadap tarif AS dengan melakukan pungutan atas sejumlah produk AS lainnya.

Pasar telah melakukan perdagangan pada bagian yang sama dari berita perang perdagangan umum untuk sementara waktu, sebagai akibat dari keletihan penjualan telah mulai terjadi,” saham-saham Asia terkemuka naik dan ekuitas Eropa dibuka lebih tinggi, kata Jasper Lawler, kepala penelitian di London Capital Group. Ditambahkan olehnya bahwa setiap berita terbaru tentang pembalasan bisa membuat para pedagang mengambil risiko kembali dari meja dengan cepat. (Lukman Hqeem)