ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS melejit, Indeks Dow Jones ditutup pada level tertinggi baru pada hari Kamis kemarin. Ini merupakan yang pertama sejak Januari, didorong optimisme investor tentang perdagangan dan ekonomi AS.
Indek Dow naik Jones naik 251,22 poin, atau 0,95%, ke 26656.98, indeks tertinggi baru pertama sejak Januari. S & P 500 naik 22,80 poin, atau 0,78%, ke 2930,75, tertinggi pertama sejak akhir Agustus, dan Indek Nasdaq naik 78,19 poin, atau 0,98%, ke 8028,23.
Lazimnya, pergerakan saham dibulan September akan cenderung turun. Sehingga ketika sejumlah saham unggulan bisa keluar dari gerbang di bulan yang secara historis lunak ini, mereka dapat meraih peluang naik. Ketika saham-saham mengawali bulan September dalam tren naik, seperti tahun ini, mereka cenderung tetap seperti itu.
Tentu saja, masih ada sentimen dominan lain yang harus diperhatikan. Ada dorongan di balik momentum ini, yaitu rasa kepercayaan diri yang berasal dari data domestik yang kuat.
Kepercayaan konsumen dan bisnis tinggi, pertumbuhan laba kuat, valuasi tidak membentang, dan likuiditas global masih melimpah meskipun suku bunga baru-baru ini telah naik oleh Federal Reserve, maka diyakini reli ini masih bisa berlanjut.
Pertimbangan lain adalah kenaikan ini masih dini, sehingga prospek kedepannya masih terbuka. Sejurus dengan sejumlah metrik, pergerakan saham saat ini tidak terlihat sangat melebar.
Ini adalah “bagian tengah dari paket” berdasarkan apresiasi harga tahunan. Dengan output ekonomi dan pendapatan perusahaan yang bersenandung, nampak tidak siap untuk memicu aksi jual. Perlu diperhatikan pula kinerja sejumlah saham yang “biasanya di bawah rata-rata menjelang dan selama resesi,” kini tidak terlihat seperti itu.
Kondisi ini memang masih belum lepas dari bayang-bayang perang dagang. Investor masih terus bertaruh pada hasil yang menguntungkan setidaknya untuk AS, jika mendapatkan kemajuan dalam negosiasi.
Disisi lain, pencapaian posisi tertinggi baru saat ini mencerminkan ekonomi AS yang kuat dan pertumbuhan dilevel atas dan bawah yang kuat dalam perusahaan-perusahaan AS. Meski demikian, masih ada kekhawatiran tentang kurangnya kemajuan pada perdagangan. Oleh sebab itu, investor perlu untuk menjalani reli dengan tetap waspada.
Bagaimana tidak, bahwa perang dagang yang berkepanjangan tetap akan menjadi masalah. Semakin lama, akan menjadi ancaman bagi ekonomi global, meskipun AS tidak termasuk. Antusiasme baru-baru ini menunjukkan bahwa ancaman yang terjadi tampaknya tidak seseram dari yang dibayangkan sebelumnya. Namun tetap saja kita tidak dapat mengabaikan semua tanda yang jelas sampai langkah-langkah menyelesaikan masalah perdagangan dengan China dilakukan.
Banteng yang paling gagah sekalipun, tentu akan setuju bahwa di dunia saat ini semua akan saling berhubungan, kita tidak dapat mengabaikan gambaran global. Namun, gambarnya tidak semuanya suram. Sejumlah perusahaan-perusahaan multinasional besar di Amerika memiliki operasional beragam di luar negeri, dimana Cina hanya memperhitungkan sebagian kecil dari investasi langsung luar negeri tersebut. Ini, di antara faktor-faktor lain dapat menggarisbawahi dinamisme dan daya saing perusahaan AS dan dapat membantu menjelaskan ketahanan stok sejumlah saham besar AS meskipun ketegangan perdagangan yang meningkat antara AS dan China.
Jadi, sementara kekhawatiran perdagangan tetap ada, pencapaian pada level tertinggi baru saat ini adalah hasil dari lebih dari sekadar pemikiran yang angan-angan. Besok adalah hari resmi terakhir musim panas dan mari kita lihat apakah bursa saham bisa keluar dengan nada tinggi. (Lukman Hqeem)