Bitcoin

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Ditengah ramainya perbincangan mengenai Bitcoin, Presiden European Bank Central (ECB) Mario Draghi menyatakan bahwa Bitcoin merupakan mata uang yang belum matang.

Sebagai mata uang yang baru, menurut Draghi mata uang Kripto ini belum memiliki sejumlah peraturan yang jelas. Saat ini ECB berpikir bahwa situasi teknologinya memang matang, namun belum bisa masuk dalam pertimbangan mereka. Ditegaskan oleh Draghi bahwa ditengah harapan yang besar dari masyarakat, Bitcoin dan mata uang kripto lainnya memiliki ketidakpastian yang besar pula.

Sikap Draghi ini tidak sendiri, sejumlah otoritas keuangan juga telah memberikan peringatannya. Mereka menilai mata uang digital ini bisa meledak kapan saja. Menggelembungnya asset ini mengindikasikan pula ketidak siapan sejumlah pihak terlibat didalamnya.

Sebaliknya, bagi para pelaku mata uang kripto ini, mereka semakin optimis dengan masa depannya. Tren kenaikan harga yang terus meningkat dan mencatatkan rekor membuat mereka yakin bahwa Bank Sentral di dunia akan mempertimbangkan untuk menempatkan asset mereka dalam bentuk uang digital ini.

Hal ini sebagaimana dikaakan oleh Peter Smith, CEO Blockchain kepada CNBC. Menurut Smith, bank sentral kemungkinan besar akan membeli Bitcoin dan ethereal sebagai bagian dari cadangan neraca mereka. Sebagaimana diketahui, Bank sentral memegang cadangan devisa , baik dalam bentuk mata uang asing ataupun emas. Hal ini untuk menjaga bank sentral bisa bertindak jika ada guncangan di pasar.

Munculnya bitcoin sebagai aset bisa berarti beberapa otoritas moneter haru mulai memegangnya, demikiam ungkap Smith. Seraya berkata bahwa bitcoin sudah menjadi mata uang utama bagi 30 penawaran perdagangan sehingga kecenderungannya adalah tekanan untuk menahan tekenan kepada mata uang digital sebagai bagian dari cadangan akan meningkat seiring dengan kenaikan harganya dan membuat kripto suatu saat bisa digunakan bank sentral.

Menurut Eugene Etsebeth, mantan bankir dari bank sentral Afrika Selatan bahwa eskalasi yang terjadi di mata uang digital tersebut bisa membuat mata uang baru tersebut memenuhi syarat sebagai ‘emas digital’.

Etsebeth juga menyatakan bahwa bank sentral G7 akan menyaksikan di 2018 bahwa adanya bitcoin dan mata uang kripto lainnya bisa menjadi mata uang internasional karena mempunyai kapitalisasi terbesar di dunia. Etsebeth juga menyatakan bahwa perdagangan digital ini berlangsung sepanjang 24 jam penuh dalam 7 hari sehingga menjadikannya sebagai investasi de facto dan juga sebagai bagian dari tahap investasi bank sentral.

Beberapa bank sentral juga sedang meneliti koin digital mereka sendiri. Pekan lalu orang-orang di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi mengumumkan sebuah kemitraan untuk mengeluarkan mata uang digitalnya yang digunakan sebagai alat perdagangan lintas batas. Bank sentral China, PBOC, juga menyatakan bahwa hal itu bisa mengeluarkan uang kripto yang baru. Bank sentral Jerman juga sedang memikirkan untuk menggunakan uang digital tersebut.

Etsebeth menambahkan bahwa mata uang kripto akan digunakan dalam perdagangan internasional. Sementara itu Smith mengatakan bahwa bank sentral dapat mulai menerbitkan aset digital mereka sendiri mulai tahun depan. (Lukman Hqeem)