ESANDAR, Jakarta – The Beige Book, risalah laporan kondisi ekonomi yang disusun oleh cabang-cabang The Federal Reserve melaporkan pertumbuhan tetap pada kecepatan moderat pada bulan Januari dan Februari. Dalam laporan ini, terlihat adanya tekanan bagi inflasi.
Memang harga meningkat di semua wilayah, kebanyakan para pengusaha menaikkan upah dan memperluas paket manfaat sebagai respons terhadap kondisi pasar tenaga kerja yang ketat. Namun demikian, kenaikan upah dan harga ini secara keseluruhan digambarkan sebagai masih “moderat.”
Sejumlah wilayah melaporkan tema serupa tentang upah dan harga. Dimana banyak perusahaan telah menaikkan upah karena pasar tenaga kerja yang ketat, akibatnya harga produksi terlihat meningkat. Tapi ada sedikit laporan bahwa kenaikan harga menyentuh ke level konsumen, setidaknya belum. Misalnya, di wilayah New York, kebanyakan pelaku bisnis mengatakan bahwa mereka telah menaikkan harga jual mereka “hanya dengan rendah hati”. Meski demikian, mereka tetap berencana untuk menaikkan harga dalam beberapa bulan mendatang.
Empat distrik melaporkan “kenaikan yang nyata” pada harga baja. Hal ini karena sejumlah perusahaan mengantisipasi rencana Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif impor baja dan almunium. Sementara sejumlah kontak di “beberapa” distrik yang melaporkan adanya kenaikan kompensasi setelah adanya kebijakan pemotongan pajak Trump.
Secara garis besar, Laporan Beige Book tersebut memberi The Fed banyak alasan bagus untuk melanjutkan kenaikan suku bunga mereka saat melakukan pertemuan dalam dua minggu kedepan. Gubernur Utama The Fed Jerome Powell dan sejawatnya, telah menyatakan keyakinannya lewat sejumlah pidato bahwa inflasi akan naik tinggi. Kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan Maret adalah sebuah keniscayaan sehingga dianggap sebagai kesepakatan yang bisa diantisipasi oleh pasar.
Sebaliknya, akan muncul pertanyaan besar, apakah The Fed mengindikasikan akan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada 2018, atau tetap sebagaimana perkiraan awal dibulan Desember bahwa akan naik sebanyak tiga kali saja.
Paska pengumuman ini, bursa saham AS masih turun. Terjebak dalam pergumulan dengan kabar mundurnya Gary Cohn. Potensi kenaikan suku bunga dalam pertemuan FOMC bulan ini, member dorongan kenaikan dolar AS dan membuat harga emas terpukul. (Lukman Hqeem)