Jepang - Haruhiko Kuroda

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pada hari Selasa (23/1/2018) Bank of Japan mempertahankan kebijakan stimulus moneternya yang besar dan mempertahankan perkiraan harga dan ekonominya tidak berubah. Dalam sebuah tanda kemajuan kecil, dikatakan ekspektasi inflasi telah berhenti turun.

Gubernur Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa bank sentral tidak akan mengubah kebijakan moneter saat ini. Ungkapan ini disampaikan setelah dewan memilih suara dengan hasil 8-1 untuk mempertahankan suku bunga dan tetap melakukan pembelian aset kembali seperti saat ini dengan jumlah yang sama. Ekspektasi inflasi sedikit banyak berubah, dibandingkan dengan penilaian sebelumnya yang dikatakan akan melemah. BOJ mengatakan, meski risiko terhadap harga tetap “condong ke sisi negatifnya.”

Yen, yang menguat karena pasar bereaksi terhadap pandangan BOJ mengenai ekspektasi harga, melemah setelah komentar Kuroda. Ini diperdagangkan pada 111,15 melawan dolar pada pukul 3:45 sore. di Tokyo Gubernur mengatakan BOJ mengawasi pasar mata uang secara ketat.

Bank sentral memperkirakan ekonomi akan tumbuh 1,4 persen pada tahun fiskal mulai bulan April, dengan inflasi 1,4 persen selama periode yang sama. Keputusan tersebut memperjelan posisi dan sikap BOJ yang tidak menginginkan adanya suara tentang pengetatan dini sekarang. BOJ bisa menaikkan perkiraan pertumbuhannya, mengingat data ekonomi baru-baru ini, tapi itu tidak dilakukan karena takut memicu spekulasi mengenai normalisasi kebijakan. Ketakutan terbesar adalah adalah penguatan yen.

Sejumlah ekonom melihat pengetatan di ujung cakrawala. Hampir setengah dari mereka yang disurvei oleh Bloomberg mengatakan mereka memperkirakan langkah pertama yang akan datang akhir tahun ini. Dan bahkan sebagian kecil pembuat kebijakan BOJ meningkatkan kebutuhan untuk diskusi di masa depan mengenai normalisasi kebijakan, walaupun mereka setuju bahwa program stimulus harus terus berubah untuk beberapa waktu, menurut orang-orang yang mengetahui diskusi bank sentral.

BOJ tertinggal dari rekan-rekan globalnya dalam menormalisasi kebijakan setelah bertahun-tahun mengalami stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya. Federal Reserve diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga tahun ini, dan beberapa pejabat Bank Sentral Eropa menyerukan untuk mengakhiri pembelian aset menjelang sebuah pertemuan kebijakan akhir pekan ini. Bank of Canada menaikkan target suku bunga overnight minggu lalu.

Meski BOJ tampaknya mendapatkan kepercayaan pandangannya terhadap inflasi, namun itu tidak berarti sebuah perubahan kebijakan akan segera dilakukan. Hal yang ingin diketahui BOJ adalah inflasi, diuar kontribusi harga-harga makanan dan energi segar, stabil sekitar 1 persen. Setidaknya butuh sedikit waktu lagi untuk sampai ke sana. (Lukman Hqeem)