ESANDAR, Jakarta – Bursa berjangka komoditi emas berakhir melemah dalam perdagangan awal minggu ini. Harga Emas berjangka turun di hari Senin (17/06/2019), setelah naik dalam empat sesi sebelumnya. Dorongan turun berasal dari tekanan oleh ketidakpastian menjelang pertemuan Federal Reserve AS yang diharapkan untuk memberikan petunjuk tentang rencana bank sentral tentang suku bunga.
Sementara itu, sentiment perang dagang internasional memunculkan kekhawatiran terhadap melemahnya ekonomi global, masih mampu membatasi kerugian lebih lanjut. Komite Pasar Terbuka Federal akan menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari pada hari Rabu.
Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Agustus turun $ 1,60, atau 0,1%, menjadi menetap di $ 1,342.90, setelah menutup aksi Jumat dengan kerugian mingguan 0,1% berdasarkan harga kontrak paling aktif. Harga pada hari Jumat naik ke level $ 1,362.20, tertinggi sejak April 2018.
Para pialang memilih untuk menghindari masalah Timur Tengah dalam perdagangan, peningkatan ekskalasi dengan pengerahan militer dianggap akan sulit terjadi. Sementara risiko geopolitik di Hong Kong memudar ketika pemerintah lokal mengesampingkan RUU ekstradisi, meski tetap menimbulkan risiko regional. Sejauh ini, pasar memiliki harapan kuat agar suku bunga AS dipangkas. Hal ini membuat Dolar AS tertarik kembali terlebih dengan hasil penjualan ritel yang solid.
Disisi lain, data ekonomi AS terkini menyebutkan Indek Empire State New York yang mengukur kondisi bisnis diwilayah New York dan sekitarnya, berubah menjadi lebih buruk pada bulan Juni, jatuh ke wilayah negatif untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun terahir ini. Data ini diperkuat dengan angka pembangunan rumah, sebagaimana dilaporkan oleh asosiasi pengembang perumahan AS, NAHB Housing index dimana juga menunjukkan pelemahan. Secara khusus bahkan angkanya turun sangat tajam. Semua ini menunjuk pada penurunan PDB Q2 yang bisa menyamai masalah yang lebih signifikan.
Ditengah keyakinan akan pemangkasan suku bunga itu, FOMC sendiri tetap membuka peluang untuk mempertahankannya. Namun demikian, The Fed memang membuka jalan bagi perubahan bahasa dalam pernyataan mereka untuk penurunan suku bunga di bulan Juli bersama dengan lebih banyak spekulasi ke depan.
Dengan kondisi yang demikian, Emas akan menghadapi perlawanan dari para pedagang untuk menyeret turun dengan pertimbangan harga telah naik terlalu cepat dan logam juga menghadapi titik harga yang telah gagal naik di atas sejak akhir Juni 2016 ketika Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa.
Emas masih akan berusaha menembus area resisten penting di kisaran harga $ 1.350-1.370, yang selalu menghentikan pemulihan bullion dalam 4 tahun terakhir, mulai dari musim panas 2016, tepat setelah pemungutan suara Brexit, ketika logam kuning menghentikan kenaikannya di daerah ini, sedikit di atas, di $ 1.374.
Kantor Perwakilan Dagang AS akan membuka waktu selama tujuh hari bagi audiensi publik terkait rencana pemerintah Trump untuk menaikkan retribusi 25% dari $ 300 miliar ekspor Cina, termasuk barang-barang konsumsi seperti ponsel dan laptop. Pasar merasa khawatir dampak kenaikan tarif AS membantu mendorong harga logam mulia, yang cenderung naik di saat ketidakpastian, ke ketinggian baru sebelum nilai menarik kembali untuk mengakhiri perdagangan minggu lalu. (Lukman Hqeem)