Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Dolar AS beringsut lebih tinggi dalam perdagangan di hari Senin (23/09/2019) sementara bursa saham global tergelincir karena saham-saham di zona euro mencatat hari terburuk mereka dalam sebulan setelah data aktivitas bisnis di Eropa dikabarkan suram. Hal ini memperdalam kekhawatiran pasar akan ancaman resesi di sana.

Sementara imbal hasil obligasi di seluruh kawasan Euro juga jatuh setelah laporan bahwa aktivitas sektor swasta Jerman juga menyusut untuk pertama kalinya dalam 6-1 / 2 tahun pada bulan September. Resesi manufaktur dianggap sebagai sumber masalah selain hilangnya momentum pertumbuhan di sektor jasa.

Pertumbuhan juga melambat secara tak terduga di Prancis, satu-satunya negara zona euro lainnya yang menerbitkan indeks komposit Pembelian Manajer IHS Markit. Indek PMI sekilas dari zona euro juga memupus harapan bahwa yang terburuk sudah lewat. Indeks saham MSCI di seluruh dunia turun 0,22% dan indeks pasar negara berkembangnya kehilangan 0,60%.

Pasar menilai bahwa ketegangan perdagangan AS – China memiliki dampak secara global. Sejumlah angka manufaktur yang sajikan menunjukkan kondisi yang mengerikandi Jerman. Ini merupakan bukti nyata bagaimana dampak perang dagang tersebut menyebar ke luar AS dan Cina.

Imbal hasil obligasi di seluruh kawasan euro jatuh setelah data aktivitas bisnis yang lemah. Imbal hasil obligasi 10-tahun Jerman jatuh ke negatif 0,59%, terendah sejak pertemuan ECB pada 12 September ditutup dengan penurunan suku bunga dan pembelian aset baru untuk mendorong pertumbuhan yang lemah. Sementara Imbal hasil AS turun sejalan dengan pasar obligasi Eropa. Imbal hasil 30-tahun, 10-tahun, dan 2-tahun di AS semua turun ke posisi terendah dua minggu.

Ekonomi zona euro justru tidak menunjukkan tanda-tanda yang meyakinkan akan rebound dan penurunan yang terus-menerus dalam manufaktur menempatkan risiko pada seluruh perekonomian, sebagaimana dikatakan oleh Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi.

Dolar naik, menguat dalam beberapa bulan terakhir karena imbal hasil yang relatif tinggi dan ekonomi AS yang kuat menarik investor. Indeks dolar naik 0,11%, dimana euro turun 0,23% menjadi $ 1,0992. Yen Jepang menguat 0,12% versus greenback di 107,46 per dolar. (Lukman Hqeem)