ESANDAR – Sentimen Bullish di bursa diperkirakan akan kendor dalam minggu ini. Masalah virus Corona dan suhu geopolitik di Timur Tengah diyakini akan membebani perdagangan.
Ahli strategi Sekuritas Nasional Art Hogan menilai perdagangan minggu ini akan berjalan bearish dalam wawancara dengan CNBC. Dia mengatakan Indek S&P 500 bisa turun sebanyak 5%. “Saham relatif dihargai untuk kesempurnaan, dan Anda cenderung memiliki sedikit reaksi berlebihan terhadap berita buruk atau berita in-line ketika itu terjadi,” lanjutnya.
Sejumlah laporan pendapatan yang ramai dikeluarkan akan membuat masih menyimpan peluang sentiment positif. “Ada lima nama perusahaan teknologi yang menggerakkan sebagian besar indek S&P. Di sisi lain, perlu juga melihat indeks utilitas, ”katanya. “Indeks diperdagangkan pada 25 kali dan itu membagikan dividen yang kurang dari 3%. Kedua angka itu secara historis diperluas. Ini adalah indeks yang biasanya diperdagangkan pada 16 kali dan memiliki sekitar 5% dividen. “
Apple, akan melakukan paparan pada hari Selasa. Ia adalah salah satu nama teknologi besar itu. Saham ini meningkat lebih dari dua kali lipat selama setahun terakhir di tengah optimisme tentang layanan baru seperti streaming video dan potensi gelombang peningkatan iPhone akhir tahun ini. Tesla juga akan turun minggu ini.
Meski demikian, menurut Hogan peluang bearish cukup tinggi. Ada kemungkinan koreksi S&P berikutnya yan bisa menjelma menjadi peluang pembelian besar bagi investor.
Hogan melihat minggu ini akan cukup fluktuatif dimana Indek Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq semuanya menunjuk ke pembukaan yang lebih rendah.