ESANDAR – Bursa saham Amerika Serikat dalam perdagangan hari Kamis (31/10/2019) mengalami tekanan oleh aksi jual yang dilakukan investor. Hal ini membuat perdagangan harus berakhir di wilayah negatif. Indeks Dow Jones turun 0,52%. Indeks S&P 500 turun 0,3%, dan indeks komposit Nasdaq turun 0,14%.
Aksi jual yang dilakukan oleh para investor sebagai upaya mengamankan keuntungan sementara paska kenaikan yang terjadi dalam perdagangan sebelumnya. Sentimen negatif juga bersumber dari kekhawatiran baru atas masa depan perundingan perdagangan AS – China menyusul pembatalan KTT APEC di Chili yang sedianya akan menjadi panggung bagi Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menandatangani kesepakatan perjanjian Perang Dagang.
Bloomberg News melaporkan bahwa China mungkin menolak menandatangani perjanjian perdagangan yang komprehensif, karena para pemimpinnya tidak percaya sifat impulsif Presiden Donald Trumps.
Sebelumnya, pasar merasa nyaman dengan prospek ekonomi yang disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell paska mengumumkan pemangkasan suku bunganya. Sayangnya data ekonomi yang dirilis oleh Bank Sentral AS wilayah Chicago menyatakan bahwa Indek Pembelanjaan Manager (PMI) turun 43,2 untuk bulan Oktober. Ini merupakan hasil terendah sejak Desember 2015. Tentu saja berita itu adalah kebalikan dari apa yang dijelaskan Jerome Powell dalam konferensi persnya di hari Rabu.
Dalam paparannya, Powell menyatakan bahwa perekonomian AS tumbuh dengan mantap, didukung oleh belanja konsumen yang kuat dan pertumbuhan pekerjaan. Tetapi investasi bisnis lemah dan kekhawatiran perdagangan menekankan bisnis, terutama yang bergantung pada pasar ekspor. Oleh sebab itu The Fed mungkin akan akan menunda pergerakan suku bunga yang lebih rendah kecuali sesuatu yang buruk terjadi, jelasnya. (Lukman Hqeem)